Bagikan:

JAKARTA - Plt Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bidang Penindakan Ali Fikri angkat bicara soal ketidakhadiran Ketua KPK Firli Bahuri dalam debat terbuka wawasan kebangsaan yang diselenggarakan oleh Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi di gedung Merah Putih KPK. 

Menurutnya, ketidakhadiran Firli semata-mata untuk menghentikan polemik alih status pegawai KPK terutama terkait Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) di tengah masyarakat.

"Ketua KPK tidak bisa memenuhi undangan tersebut karena ingin mengakhiri polemik di ruang publik terkait dengan alih status pegawai KPK menjadi ASN," kata Ali kepada wartawan, Jumat, 4 Juni.

Dia juga menyayangkan debat publik tersebut dilakukan di ruang pers KPK tanpa izin terlebih dahulu. Mengingat, di dalam surat undangan yang diajukan debat dilakukan di pelataran gedung KPK yang merupakan area publik.

"KPK menyayangkan acara debat tersebut yang kemudian dilakukan di ruang pers KPK tanpa pemberitahuan terlebih dahulu," ungkapnya.

"Kami berharap dukungan publik untuk menciptakan situasi yang kondusif demi kelancaran tugas-tugas pemberantasan korupsi oleh KPK," imbuh Ali.

Diberitakan sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri tak menampakkan batang hidungnya dalam undangan debat terbuka dengan Direktur Sosialisai dan Kampanye Antikorupsi Giri Suprapdiono. 

Debat terbuka ini rencananya akan membahas Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang berujung penonaktifan 75 pegawai KPK yang dinyatakan tak lolos.

Dilihat dari akun YouTube Jakartanicus, debat terbuka ini digelar di Gedung Merah Putih KPK dan dipandu oleh peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana. 

"Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi akan melaksanakan debat terbuka wawasan kebangsaan antara dua orang yang namanya selalu disebut dalam sebulan terakhir yaitu antara Giri dan juga Firli," kata Kurnia saat membuka acara debat tersebut, Jumat, 4 Juni.

Sebelum debat dimulai, Kurnia mengatakan, surat undangan telah diajukan secara resmi kepada KPK agar Firli hadir. "Namun, belum terlihat kehadiran Pak Firli di ruangan ini," ungkapnya.

Setelah acara ini selesai digelar tanpa kehadiran Firli, Giri Suprapdiono mengatakan kehadirannya di debat ini semata-mata demi menjelaskan TWK yang jadi syarat alih status pegawai KPK yang terkesan tertutup. Dia juga menyebut bukan dirinya yang menantang Firli untuk berdebat tapi acara ini diprakarsai oleh warganet beberapa waktu lalu.

"Saya enggak nantang, jadi netizen sebenarnya yang membuat acara ini, apakah perlu debat Pak Firli dengan saya, kemudian saya jawab, saya siap saja. Saya bertanya bercanda di sana, kalau kalah siap mundur atau enggak, gitu," kata Giri kepada wartawan.

"Kalau saya saya siap mundur. Jadi dengan konsekuensi itu hari ini apakah ada yang nggak siap mundur, saya pikir mungkin ditanyakan ke yang bersangkutan," imbuhnya.