JAKARTA - Kabar gembira datang dari Uni Eropa (UE). Blok negara-negara Benua Biru tersebut berencana membuka sertifikat COVID-19 digital UE untuk perjalanan, dapat digunakan untuk pelancong internasional non-UE, termasuk Amerika Serikat.
Keterbukaan ini tergantung pada penerimaan masing-masing negara anggota UE atas bukti vaksinasi, hasil tes negatif, atau pemulihan dari infeksi COVID-19, sebut seorang juru bicara UE kepada CNN, Rabu 2 Juni waktu setempat.
"Saat ini jika Anda seorang Amerika, tidak tinggal di Uni Eropa, Anda bisa mendapatkan sertifikat jika Anda meminta otoritas nasional negara anggota, untuk memberi Anda sertifikat itu berdasarkan beberapa bukti bahwa Anda telah divaksinasi, atau memiliki tes Covid baru-baru ini," kata juru bicara yang mengetahui kebijakan tersebut.
Meski demikian ia menggaris bawahi, keputusan seperti itu akan berada di tangan masing-masing negara anggota UE.
Juru bicara itu juga mengatakan, Komisi UE sedang dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat mengenai sertifikat COVID-19 Amerika Serikat yang dapat diterima oleh negara-negara UE sebagai hal yang setara.
Selasa lalu, Komisi UE mengumumkan dalam siaran pers, tujuh negara Eropa yang terdiri dari Bulgaria, Ceko, Denmark, Jerman, Yunani, Kroasia dan Polandia mulai mengeluarkan sertifikat COVID-19 digital UE untuk perjalanan di dalam blok tersebut.
Sistem ini akan diberlakukan sepenuhnya mulai 1 Juli, tetapi negara-negara anggota sekarang dapat mulai menggunakannya secara sukarela, kata Komisi.
Sertifikat itu diusulkan pada Bulan Maret oleh blok tersebut, untuk melanjutkan perjalanan internasional yang aman di dalam UE selama musim panas ini.
"Ini akan gratis, aman dan dapat diakses semua orang. Tersedia dalam format digital atau di atas kertas, itu akan menjadi bukti bahwa seseorang telah menerima vaksin COVID-19, dinyatakan negatif, atau pulih dari infeksi," UE Komisi mengatakan Selasa.
BACA JUGA:
"Penting selama beberapa minggu mendatang, semua negara anggota sepenuhnya menyelesaikan sistem nasional mereka untuk menerbitkan, menyimpan, dan memverifikasi sertifikat, sehingga sistem berfungsi tepat waktu untuk musim liburan," terang Komisaris Kesehatan UE Stella Kyriakides dalam siaran pers.
"Warga Uni Eropa menantikan untuk bepergian lagi, dan mereka ingin melakukannya dengan aman. Memiliki sertifikat Uni Eropa adalah langkah penting dalam perjalanan," pungkasnya.