Israel Temukan 275 Kasus Radang Jantung pada Pria Muda Penerima Vaksin COVID-19 Pfizer
Vaksin Pfizer.(Wikimedia Commons/Arne Müseler)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan Israel mengumumkan penemuan sejumlah kecil kasus peradangan jantung, pada pria muda penerima vaksin COVID-19 Pfizer di Israel, kemungkinan terkait vaksinasi.

Dalam pengumumannya Selasa 1 Juni kemarin, Kementerian Kesehatan Israel melaporkan penemuan 275 kasus miokarditis pada rentang waktu Desember 2020 hingga Mei 2021, di antara lebih dari 5 juta orang yang telah divaksinasi COVID-19. 

Sebagian besar pasien yang mengalami radang jantung menghabiskan tidak lebih dari empat hari di rumah sakit. Dan, 95 persen dari kasus tersebut diklasifikasikan ringan menurut penelitian yang disebut oleh Kementerian Kesehatan Israel dilakukan oleh tiga tim ahli. 

"Studi tersebut menemukan ada kemungkinan hubungan antara menerima dosis kedua (dari vaksin Pfizer) dan munculnya miokarditis di antara pria berusia 16 hingga 30 tahun," terang kementerian seperti melansir Reuters Rabu 2 Juni. 

Menurut temuan, hubungan seperti itu diamati lebih banyak di antara pria berusia 16 hingga 19 tahun dibandingkan kelompok usia lainnya.

Pfizer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengetahui pengamatan Israel terhadap miokarditis, mencatat tidak ada hubungan sebab akibat dengan vaksinnya yang telah ditetapkan.

"Efek samping ditinjau secara menyeluruh dan Pfizer bertemu secara teratur dengan Departemen Keamanan Vaksin Kementerian Kesehatan Israel untuk meninjau data," terang Pfizer.

Sebelumnya, Israel telah menunda pemberian vaksin COVID-19 untuk anak usia 12-15 tahun, sambil menunggu laporan Kementerian Kesehatan. Seiring dengan terbitnya laporan ini, komite kementerian menyetujui vaksinasi bagi mereka yang berusia 12-15 tahun.

"Komite memberi lampu hijau untuk memvaksinasi anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun, dan ini akan mungkin mulai minggu depan," terang Koordinator Penanganan Pandemi Israel Nachman Ash, kepada Radio 103 FM. 

Untuk diketahui, kelompok penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) bulan lalu merekomendasikan studi lebih lanjut, tentang kemungkinan hubungan antara miokarditis dan vaksin mRNA, yang mencakup vaksin dari Pfizer dan Moderna Inc.

Sistem pemantauan CDC tidak menemukan lebih banyak kasus daripada yang diperkirakan pada populasi, tetapi kelompok penasihat mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya merasa penyedia layanan kesehatan harus diberi tahu tentang laporan 'potensi efek samping'.

Israel sendiri menjadi menjadi pemimpin dunia dalam peluncuran vaksinasi COVID-19. Sekitar 55 persen pendudukanya telah selesai menerima vaksin COVID-19.