Kabar Duka dari Aceh, 15 Orang Meninggal akibat COVID-19 dalam 1x24 Jam Terakhir
Sejumlah orang melepaskan jenazah mantan Gubernur Aceh Syamsuddin Mahmud (87) yang meninggal dunia karena COVID-19 (Ampelsa/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh menyebutkan penambahan 15 orang warga provinsi itu yang terinfeksi virus corona meninggal dunia  sehingga total kasus meninggal telah mencapai 596 orang.

“Kasus COVID-19 yang meninggal dunia bertambah 15 orang dalam 24 jam terakhir,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, dilansir Antara, Senin, 31 Mei.

Ia menjelaskan penambahan belasan pasien meninggal dunia itu paling banyak warga Banda Aceh yang mencapai enam orang, warga Aceh Besar, Nagan Raya dan Aceh Tamiang masing-masing dua orang serta warga Aceh Singkil, Sabang dan Langsa sama-sama satu orang.

Selain kasus meninggal, lanjut dia, per hari ini juga terjadi penambahan 116 orang kasus baru warga positif corona meliputi warga Banda Aceh 58 orang, Aceh Besar 25 orang, Aceh Tengah tujuh orang, Aceh Jaya dan Aceh Selatan tiga orang, kemudian warga Aceh Timur, Pidie dan Bener Meriah dua orang.

“Dan juga warga Aceh Barat, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Lhokseumawe dan Langsa yang masing-masing satu orang serta tujuh orang lainnya warga luar daerah Aceh,” katanya.

Di samping itu, per hari ini juga terjadi penambahan 132 pasien COVID yang dinyatakan sembuh yakni warga Banda Aceh 57 orang, Langsa 12 orang, Gayo Lues 14 orang, Lhokseumawe empat orang, Aceh Besar enam orang, Aceh Selatan tiga orang, Aceh Utara dan Aceh Tamiang dua orang serta satu orang warga Sabang, Bireuen dan Aceh Barat.

“Alhamdulillah pasien COVID-19 yang dilaporkan sembuh mencapai 132 orang. Kita doakan pasien-pasien lainnya juga menyusul sehat kembali,” katanya.

Kata dia seluruh masyarakat Aceh hendaknya mendoakan agar penderita COVID-19 yang sedang dirawat dan isolasi di rumah sakit segera sembuh. Selain itu, juga terus melakukan ikhtiar individual dan sosial guna memutuskan penularan virus corona di tengah masyarakat.

“Ikhtiar individual itu menjalankan protokol kesehatan bagi yang sehat, melakukan pemeriksaan kesehatan bila baru pulang dari daerah transmisi atau memiliki gejala demam dan batuk kering,” kata dia.

Langkah-langkah individual dapat memutuskan penularan virus corona apabila sudah bersemayam di dalam saluran pernafasan utama, meski tidak menunjukkan gejala. Menjaga kesehatan diri dan melindungi orang lain dari ancaman penyakit merupakan kewajiban setiap orang, katanya lagi.

Sedangkan ikhtiar sosial dan kolektif dapat diwujudkan melalui Satgas Penanganan COVID-19 gampong, dengan mendukung sepenuhnya proses pemeriksaan, pelacakan kasus oleh petugas kesehatan sehingga tidak ada penolakan saat pengambilan swab cairan hidung dan tenggorokan.

“Makin cepat kasus-kasus positif ditemukan makin kecil peluang penyebaran virus corona kepada orang lain di dalam gampong. Ikhtiar sosial kolektif lain yaitu melalui dukungan dan pengawasan penderita COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri,” katanya.

Hingga kini, kasus COVID-19 di daerah berjulukan Tanah Rencong itu telah mencapai 15.017 orang, di antaranya penyintas yang telah sembuh sebanyak 11.770 orang, pasien yang sedang dirawat 2.651 orang dan kasus warga yang meninggal dunia sudah mencapai 596 orang.