JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh mencatat, hingga hari ini, secara akumulatif kasus COVID-19 di Tanah Rencong telah mencapai 13.396 orang, di antaranya penyintas yang telah sembuh sebanyak 10.931 orang, pasien yang masih dirawat 1.922 orang dan penderita meninggal dunia sudah mencapai 543 orang.
Dilansir Antara, Senin, 24 Mei, Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, hari ini ada penambahan 257 warga provinsi paling barat Indonesia itu dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona baru, Senin ini, sehingga total yang sembuh sudah mencapai 10.931 orang.
"Sebanyak 257 orang penderita COVID-19 di Aceh dinyatakan sembuh dalam 24 jam terakhir, paling banyak warga Banda Aceh yang mencapai 174 orang," katanya di Banda Aceh.
Saifullah mengatakan selain warga Banda Aceh, pasien sembuh juga terdapat di Gayo Lues 21 orang, Aceh Utara 12 orang, Aceh Besar delapan orang, Aceh Jaya enam orang dan warga Bener Meriah lima orang.
BACA JUGA:
Selanjutnya, warga Aceh Tengah empat orang, Aceh Tamiang dan Langsa tiga orang, Pidie, Nagan Raya dan Lhokseumawe juga masing-masing dua orang, Aceh Selatan dan Aceh Timur satu orang serta 13 orang lainnya warga luar daerah Aceh.
Selain itu, kata dia, per hari ini juga terjadi penambahan kasus baru COVID-19 sebanyak 167 orang. Di antaranya paling banyak warga Banda Aceh 55 orang, Aceh Besar 30 orang, Bireuen dan Pidie masing-masing 21 orang serta puluhan lainnya tersebar di beberapa kabupaten/kota di Tanah Rencong.
"Sedangkan tujuh orang pasien COVID-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir ini meliputi tiga orang warga Pidie, dua orang fi Banda Aceh, serta Nagan Raya dan Aceh Besar masing-masing satu orang," kata Saifullah.
Saifullah menjelaskan meski pasien sembuh bertambah banyak, namun masyarakat juga diminta untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, mengingat penularan kasus positif baru COVID-19 masih terus terjadi di tengah masyarakat.
Saat beraktivitas di luar ruangan, seyogyanya warga selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas guna mencegah penularan COVID-19.
"Penambahan kasus harian ini hendaknya menjadi alarm untuk meningkatkan kewaspadaan di seluruh Aceh," katanya