Kabar Gembira dari Satgas: Sesuai Amanat Presiden, Anak-Anak Pasti Bakal Divaksinasi COVID-19
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito. (Foto: Dok. BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito membawa sebuah kabar baik. Wiku menyebut, anak-anak di Indonesia juga akan mendapat jatah vaksinasi COVID-19.

"Populasi anak-anak akan pula mendapatkan vaksinasi. Karena sesuai dengan amanat Presiden, untuk berupaya keras agar setiap orang mendapatkan haknya untuk divaksin," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 28 Mei.

Namun, Wiku menyebut saat ini Indonesia masih berfokus melakukan vaksinasi kepada kelompok rentan, yaitu dilihat dari kontribusi terbesar pada kasus nasional.

Saat ini, program vaksinasi COVID-19 nasional ditargetkan diterima 181,5 juta orang. Mereka adalah masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas. Penerima vaksin mendapat dua kali dosis penyuntikan.

Pada tahap pertama, vaksin diperuntukkan bagi 1,5 juta tenaga kesehatan. Pada tahap kedua, vaksinasi COVID-19 diperuntukkan bagi kelompok lansia dan petugas pelayanan publik. Sasarannya sebanyak 21,5 juta lansia dan 16,9 juta petugas pubik.

Sasaran vaksinasi tahap kedua adalah pedagang pasar, pendidik, tokoh dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat, pemerintah, ASN, TNI-Polri, petugas pariwisata, pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, serta pekerja media.

Selanjutnya, vaksinasi akan dilakukan kepada 63,9 juta masyarakat rentan atau penduduk yang tinggal di daerah dengan risiko penularan tinggi. Vaksinasi tahap ketiga telah dimulai di Jakarta sejak 5 Mei.

Kata Wiku, belum masifnya vaksinasi COVID-19 bagi anak di dunia diakibatkan hanya sebagian merk vaksin yang diujicobakan kepada anak-anak saat proses pengadaannya.

Lagipula, secara statistik, kasus COVID-19 didominasi oleh usia diatas 19 tahun. Sedangkan persentase kontribusi kasus positif pada anak antara umur 0 sampai dengan 8 tahun tidak sampai dengan 10 persen. 

"Vaksinasi saat ini bertujuan untuk mempercepat perlambatan laju penularan akibat kekebalan yang terbentuk tersebut. Namun, ke depannya tidak menutup kemungkinan secara bertahap (dilakukan vaksinasi untuk anak-anak)," jelasnya.

Sebagai informasi, saat ini produsen vaksin masih melakukan uji klinis dengan sasaran anak-anak. Vaksin merek Pfizer menjadi perusahaan pertama yang melibatkan anak-anak usia 12–15 tahun pada uji coba vaksin COVID-19 sejak September 2020.

Baru-baru ini, Pfizer baru saja mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk vaksinasi COVID-19 kelompok usia 12 sampai 15 tahun. 

Tak hanya Pfizer, Moderna juga telah melakukan uji coba vaksin COVID-19 pada 3.700 anak-anak usia 12–17 tahun. Moderna akan mengajukan izin ke otoritas untuk memperluas penggunaan vaksinnya untuk anak-anak.

Terkait