Ditanya soal Ketersediaan RS untuk Pasien COVID-19 Jakarta, Wagub Riza Patria: Tidak Usah Khawatir
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria memastikan ketersediaan rumah sakit penanganan pasien COVID-19 masih aman. Masyarakat pun diminta tak perlu khawatir.

"Insyaallah ketersediaan rumah sakit sampai hari ini tidak usah khawatir, kami Pemprov DKI terus mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana, jumlah dan kualitas tenaga kesehatan atau SDM," ucap Riza kepada wartawan, Rabu, 26 Mei.

Berdasarkan data yang dimiliki, rumah sakit yang terisi pasien COVID-19 belum ada setengah dari yang disediakan. Hal ini dikarenakan menurunnya pasien COVID-19 setiap harinya.

"Di sini tercatat sudah ada tempat tidur itu ada 6.654 yang siap (digunakan) dan terpakai 1.917 tempat tidur, itu artinya 29 persen. Terus turun Alhamdulillah ya," ungkap Riza.

"ICU 1.017 dan terpakai 314 turun juga mencapai 31 persen. Laboratorium sudah ditingkatkan mencapai 102 dengan kapasitas sample mencapai 70.490 per hari. Rumah sakit 106. Hotel juga ada 9. Okupansi turun terus 20.9 persen. Itu artinya terjadi perbaikan, mulai semakin landai COVID-19 yg di Jakarta," sambung dia.

Di sisi lain, Riza juga menyinggung soal berakhirnya masa libur lebaran. Diharapkan, hal itu tidak akan berpengaruh dengan penyebaran COVID-19. Sebab, peningkatan kasus selalu terjadi usai masa liburan berakhir.

"Untuk itu kita berharap dalam 1-2 minggu ke depan tidak ada peningkatan yang signifikan akibat libur panjang, mudik, silaturahmi dan sebagainya," tandas dia.

 

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut saat ini mulai terjadi kenaikan kasus COVID-19 usai libur lebaran.

Secara nasional, kasus COVID-19 seminggu terakhir naik hingga 36,1 persen dari minggu lalu. Padahal, minggu lalu sempat terjadi penurunan kasus mingguan hinga 26 persen.

"Kenaikan kasus positif yang cukup signifikan ini terjadi satu minggu setelah periode libur Idulfitri," kata Wiku dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 25 Mei.

Padahal, kata Wiku, biasanya dampak dari suatu libur panjang dapat terlihat pada minggu kedua dan ketiga setelah periode libur panjang tersebut. Wiku mengatakan kondisi ini sebagai alarm untuk semua masyarakat.

"Ini menandakan belum mencapai minggu kedua saja kasus sudah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan kasus kematian juga mengalami kenaikan," ungkapnya.

Kenaikan kasus positif di minggu ini berasal dari lima provinsi dengan kenaikan kasus positif tertinggi, yaitu Jawa Barat naik 2.221 kasus dari minggu lalu, DKI Jakarta naik 1.240, Sumatera Barat naik 948, Jawa Tengah naik 948, dan Aceh naik 561 kasus.