Bagikan:

JAKARTA - DKI Jakarta termasuk dalam wilayah dengan pemberlakuan PPKM level 3 setelah sebelumnya masuk ke level 4. Ada banyak faktor yang jadi alasan DKI Jakarta masuk ke PPKM level 3.

“Ya pusat kan punya banyak faktor ya diantaranya adalah penyebaran covid yang menurun, angka kematian, angka kesembuhan, positif, pcr dsb. Banyak faktor ya dan memang juga mementingkan daerah sekitarnya,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Senin, 23 Agustus malam.

Menurut Riza, Jakarta memang sudah masuk zona hijau. Tersisa 3 RT yang dikategorikan zona merah COVID-19.

“Ya DKI Jakarta alhamdulillah ya yang masuk dalam zona merah itu tinggal 3 RT dari 30 ribu lebih RT. Ini ada 30.482 RT, hanya 3 yang zona merah, oranye-nya 116 yang hijaunya 262.032,” sambung Wagub Riza.

Riza bersyukur atas kerja sama semua pihak terutama masyarakat yang berperan dalam mencegah penyebaran COVID-19 di ibu kota. 

“Namun kita tidak boleh berpuas diri, tidak boleh kendor, harus tetap hati-hati dan waspada dan sekali lagi kita tetap berada di rumah laksanakan prokes, PPKM level 4 (maksudnya 3 kali ya) sampai betul-betul kita meyakini bahwa virusnya tidak ada di Jakarta,” kata dia. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperpanjang PPKM di Jawa Bali. Tapi untuk wilayah aglomerasi Jabodetabek dan sejumlah wilayah kabupaten/kota, level PPKM turun menjadi level 3.

“Pemerintah memutuskan mulai tanggal 24 Agustus hingga 30 Agustus 2021 beberapa daerah bisa diturunkan levelnya dari level 4 ke level 3. Pulau Jawa dan Bali, wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya dan beberapa wilayah kota/kabupaten lainnya sudah bisa berada pada level 3 mulai tanggal 24 Agustus,” kata Jokowi dalam pengumuman perpanjangan PPKM lewat Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 23 Agustus. 

Menurut Jokowi, terdapat perkembangan cukup baik dalam penanganan COVID-19 di Pulau Jawa Bali terkait level PPKM. 

Soal penanganan COVID-19 ini, Wagub Riza mengatakan keterisian tempat tidur sudah turun termasuk di ruang ICU khusus pasien COVID-19. Angka kesembuhan sudah di angka 97,5 persen.

“Perbaikan-perbaikan tetap kita lakukan. angka kematian di 1,6 persen angka kesembuhan di 97,5 persen. Perbaikan tetap kita lakukan, lab, RS, nakes, obat-obatan, Bansos, semuanya terus kita tingkatkan. Semuanya kita perbaiki dan tingkatkan untuk kepentingan masyarakat,” sambung Riza.