Lonjakan COVID-19 Usai Lebaran Diprediksi Terus Naik Hingga Akhir Juni
Menkes Budi Gunadi Sadikin (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi kasus COVID-19 masih akan terus meningkat sampai akhir bulan Juni. Kenaikan kasus mulai terlihat beberapa minggu setelah libur lebaran.

Hal ini disampaikan Budi Gunadi usai rapat terbatas tingkat kementerian/lembaga yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

"Berdasarkan pengalaman empiris, kita di setiap libur panjang sebelumnya, yaitu libur panjang nataru libur panjang Idulfitri, dan libur panjang lainnya tahun lalu, biasanya kenaikan itu akan mencampai puncaknya sekitar 5 sampai 7 minggu," kata Menkes Budi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 31 Mei.

Saat ini, kasus aktif COVID-19 atau pasien yang sedang dirawat dan menjalani isolasi sebanyak 102.006 kasus. Padahal, saat Hari Raya Idulfitri, kasus aktif tak sampai 100 ribu.

"Jadi, sudah ada kenaikan walaupun angka ini memang masih jauh di bawah angka puncak yang pernah kita capai di awal tahun yang berkisar di 170 ribu," ujar Menkes.

Budi menyebut saat ini rata-rata keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU secara nasional masih sekitar 25 persen. Namun, ada sejumlah provinsi yang kapasitasnya mulai menipis.

Provinsi tersebut adalah Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jambi untuk Pulau Sumatera. Lalu, sebagian provinsi di Sulawesi. Budi juga menyoroti lonjakan kasus di Kudus, Jawa Tengah.

"Memang, Kudus akhir-akhir ini terjadi peningkatan yang luar biasa, baik dari sisi kasus konfirmasi maupun juga yang masuk rumah sakit," ujar Budi.

Saat ini, Kabupaten Kudus masuk dalam zona merah atau daerah dengan risiko COVID-19 yang tinggi. Keterisian tempat tidur isolasi dan ICU di Kudus mencapai 90 persen. Bahkan, ada rumah sakit yang tak mampu lagi menerima pasien COVID-19 baru.

Lonjakan kasus di Kudus disebabkan oleh kegiatan silaturahmi saat Hari Raya Idulfitri 1442 H dan banyaknya pemudik yang merayakan lebaran di sana. Sehingga, klaster COVID-19 keluarga bermunculan.

Menkes menyebut, keterbatasan tempat tidur perawatan pasien virus corona di Kudus sudah ditindaklanjuti dengan menyalurkan sebagian pasisn ke rumah sakit di daerah sekitar, seperti Semarang.

"Kami terus berkoordinasi dengan Pak Gubernur (Ganjar Pranowo). Pasien pasien yang tadi yang berasal dari daerah sekitar Kudus seperti Pati, kemudian Sragen, itu juga kita arahkan ke rumah sakit-rumah sakit lain di luar Kudus," pungkasnya.