Bicara di Pembukaan Munas Kadin, Jokowi Ingatkan Jangan Hanya Urus Ekonomi tapi Juga Kesehatan
Presiden RI, Joko Widodo. (Foto: Dok. Setpres)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka musyawarah nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Kendari, Sulawesi Tenggara hari ini. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan agar tidak hanya mengurus ekonomi di tengah lonjakan kasus COVID-19.

"Semuanya harus waspada. Jangan hanya berbicara ekonomi, ekonomi, tetapi tidak melihat kesehatan. Tetapi juga jangan hanya melihat kesehatan, kesehatan, kesehatan tetapi juga tidak melihat ekonomi. Dua-duanya harus berjalan beriringan," tuturnya dalam pembukaan Munas VIII Kadin, Rabu, 30 Juni.

Jokowi mengaku saat ini adalah saat yang sangat sulit dan tidak mudah bagi dunia usaha maupun ekonomi nasional dan global. Sebab, tidak gampang menyelesaikan persoalan karena tidak hanya satu soal yakni urusan ekonomi tetapi juga urusan kesehatan.

"Apalagi dalam minggu-minggu terakhir ini ada lonjakan yang sangat tinggi dalam penyebaran COVID-19 di negara kita Indonesia," ucapnya.

Perkembangan kasus aktif di Indonesia, kata Jokowi, pada bulan Januari akhir hingga Februari awal sempat naik hingga menembus 176 ribu kasus. Namun, di pertengahan Mei perlahan turun hingga 87 ribu kasus.

"Tetapi begitu ada liburan Lebaran kemarin, plus hari ini kita naik, lompat dua kali lipat lebih menjadi 228 ribu. Ini lah yang harus saya sampaikan kita harus hati-hati. Kita harus tetap waspada, kita tidak boleh lengah," katanya.

Menurut Jokowi, kasus harian harus terus dipelajari karena tidak bisa bekerja makronya saja tetapi detail mikronya harus tahu. Termasuk, posisi di mana kasus bergeraknya. Kata dia, hal ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus seperti di India.

"India pernah di 2020 berada di angka 50.000 kasus aktif para ahli kemudian turun menjadi 9.000 kasus per hari dan di akhir Januari awal Februari naik eksponensial dari 9.000 menjadi 370.000 per hari lompatan yang sangat eksponensial. Saat ini India juga sudah anjlok turun jadi 50.000 kasus per hari, kita belajar dari sana," jelasnya.

Seperti diketahui, beberapa minggu terakhir kasus COVID-19 di Tanah Air terus mengalami penambahan. Pada tanggal 27 Juni kasus harian berhasil menembus 21.342. Ini merupakan rekor sejak kasus pertama ditemukan pada 2 Maret 2020.