Sedang Sibuk Konsolidasi, PDIP Tak Komentari Polemik Ganjar Vs Puan
Ketua DPR RI Puan Maharani (Foto: DPR RI)

Bagikan:

JAKARTA - Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menegaskan saat ini partainya tengah sibuk sehingga tidak mengomentari polemik antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR, Puan Maharani. 

Rivalitas kedua kader PDIP ini makin kentara setelah Ganjar tak diundang Puan dalam acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di Panti Marhaen, Semarang, Jawa tengah, Sabtu, 22 Mei.

"Sedang sibuk sekali," ujar Hendrawan dikonfirmasi VOI, Senin, 24 Mei.

Elite PDIP sebelumnya mengatakan bahwa tak diundangnya Ganjar lantaran dia dinilai terlalu ambisius ingin mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Padahal, Puan lah yang digadang-gadang bakal diusung oleh PDIP.

Dikesempatan berbeda, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tengah fokus membantu Presiden Jokowi mengatasi pandemi COVID-19.

Dia mengimbau, seluruh kader partai wajib mengedepankan kerja konsolidasi menyeluruh partai. Sementara soal Capres dan Cawapres, kata dia, urusan ketua umum partai.

"konsentrasi utama partai saat ini adalah membantu Presiden Jokowi bergotong royong mengatasi pandemi COVID-19 dengan berbagai variannya, bukan pada masalah capres-cawapres 2024," ujar Hasto dalam keterangannya, Senin, 24 Mei.

Menurutnya, masih banyak orang yang meremehkan dampak pandemi. Dari laporan struktur partai dari akar rumput menyimpulkan bahwa dampak pandemi terhadap kehidupan perekonomian sangat nyata. Karena itu, perhatian seluruh pihak untuk mengatasi dampak perekonomian ini sangat penting dan menjadi prioritas utama.

Menyoal Pemilu 2024, kata Hasto, mengingat Kongres V Partai telah memberikan kewenangan pada Ketua Umum Partai Megawati Soekarnoputri, berupa hak prerogatif untuk menetapkan Capres dan Cawapres pada Pemilu 2024 maka pilihan terbaik partai saat ini bagi seluruh kader partai pada seluruh jajaran tiga pilar partai adalah melakukan konsolidasi partai secara menyeluruh.

"Konsolidasi Partai juga menyangkut aspek ideologi, politik, program, kader, dan konsolidasi sumber daya. Konsolidasi ideologi agar bangsa Indonesia semakin kokoh dengan Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa, sehingga Presiden RI yang akan datang tidak akan dibebani oleh persoalan tersebut," jelasnya.

Hasto mengingatkan, bahwa konsolidasi tiga pilar partai wajib diadakan secara lebih terstruktur, sistematis dan masif. Dikatakannya, struktural partai, kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta pimpinan legislatif bersama-sama berjuang dalam spirit gotong royong untuk rakyat. 

"Semua wajib pro aktif sebagai kader partai," tegasnya.

Hasto menyerukan para kader untuk terus merapatkan barisan mengingat banyak pihak yang sudah melakukan 'Dansa Politik' untuk Pemilu 2024. Menurutnya, jangan beri peluang siapapun dari luar partai untuk memecah belah kekuatan partai banteng moncong putih itu. 

“Partai dengan memberikan hak prerogatif kepada ketua umum partai telah berhasil mengantar Pak Jokowi sebagai presiden, dan kini memasuki periode kedua untuk Indonesia yang lebih maju. Terus bergerak ke bawah bersama rakyat, sehingga ketika tiba momentum politik bagi Ibu Megawati untuk mengambil keputusan, seluruh kader partai telah mengakar dalam semangat kolektivitas untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia," tandas Hasto.