Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mewanti-wanti potensi lonjakan kasus COVID-19 selepas libur lebaran tahun ini. Caranya, dengan melakukan tes acak di pasar dan perkantoran.

"Puskesmas DKI Jakarta perlu melakukan tes swab antigen secara acak di fasilitas umum, seperti pasar dan perkantoran. Harusnya tes itu harus dilakukan sebelum puncak arus balik, sehingga temuan kasus positif nantinya tidak menumpuk,” kata Anggara dalam keterangannya, Rabu, 19 Mei.

Anggara menyebut, upaya tes acak ini perlu dilakukan lantaran ada peningkatan kasus aktif COVID-19 yang signifikan ketika terjadi mobilisasi warga saat libur panjang. Kenaikan kasus di Jakarta pernah terjadi sebesar 34 persen saat libur akhir tahun 2020.

Lalu, untuk upaya pengobatan, Komisi E mengusulkan kepada Dinkes DKI untuk bersiaga mengoptimalkan layanan fasilitas kesehatan. 

Setidaknya, kata Anggara, fasilitas harus mengakomodir sarana prasarana yang dibutuhkan dalam penanganan COVID-19 seperti penambahan ruang isolasi, ruang ICU hingga ketersediaan tabung oksigen untuk ventilator harus memadai.

“Hal itu merupakan risiko yang harus diantisipasi. Jangan sampai kecolongan lagi dan kita kewalahan menghadapi lonjakan kasus pasca lebaran,” ungkapnya.

Berdasarkan kasus per tanggal 18 Mei, ada pertambahan 291 kasus positif. Jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 140 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 7.433.

Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 419.920 kasus. 

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 405.357 dengan tingkat kesembuhan 96,5 persen, dan total 7.130 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,6 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,9 persen.