JAKARTA - Otoritas Palestina akan menuju ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengeluarkan resolusi untuk menghentikan agresi Israel, ujar Perdana Menteri Mohamed Shtayyeh.
"Sayangnya, Dewan Keamanan PBB gagal mencapai resolusi untuk mengutuk dan menghentikan serangan Israel," kata Shtayyeh dalam pertemuan Kabinet di Kota Ramallah, Tepi Barat, dilansir Antara, Senin, 17 Mei.
"Ini berarti bahwa kami akan pergi ke Sidang Umum PBB untuk mengadopsi resolusi di mana tidak ada negara yang memiliki hak veto," kata dia.
Sedikitnya 198 warga Palestina telah tewas, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita, dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak pekan lalu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Lebih dari 1.235 orang juga terluka dan puluhan bangunan hancur atau rusak akibat serangan Israel.
BACA JUGA:
Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan pada Minggu, 16 Mei, tentang ketegangan antara Israel dan Palestina di tengah serangan sebelumnya di Gaza, tetapi perdebatan itu berakhir tanpa hasil yang konkret.
Sesi itu adalah yang ketiga yang diadakan oleh badan tertinggi PBB minggu ini, setelah dua langkah AS untuk memblokir pernyataan bersama yang akan mengutuk Israel atas kekerasan dan menyerukan gencatan senjata.
Ketegangan baru-baru ini yang dimulai di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadhan menyebar ke Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.