Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya dua jamaah tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka pada Hari Minggu 16 Mei, ketika sebuah tribun yang menampung jamaah di  sebuah sinagoga yang sedang dibangun di pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki, kata layanan ambulans nasional Israel.

Seorang juru bicara polisi mengatakan 650 jamaah berada di tempat ibadah Giv'at Ze'ev untuk memulai hari raya Yahudi di Shavuot, barat laut Yerusalem.

Walikota setempat, petugas pemadam kebakaran senior dan petugas polisi mengatakan kegiatan tersebut berlangsung tanpa izin dan sudah ada peringatan resmi, bangunan tersebut tidak aman.

Seorang juru bicara layanan ambulans Magen David Adom mengatakan sedikitnya dua orang tewas. Ambulans dan helikopter militer mengangkut korban luka ke rumah sakit.

Rekaman keamanan yang disiarkan di Channel 12 TV menunjukkan tribun yang ramai runtuh dan jamaah jatuh di atas satu sama lain.

"Kami dipanggil lagi ke acara lain di mana ada kelalaian dan kurangnya tanggung jawab. Akan ada penangkapan," kata kepala polisi Distrik Yerusalem Doron Turgeman dari tempat kejadian yang ditayangkan oleh televisi Israel, seperti dilansir Reuters Senin 17 Mei.

Sementara itu, eorang petugas pemadam kebakaran di tempat kejadian mengatakan kepada Israel Channel 13 bahwa jamaah tampaknya terjebak di bawah bangku penonton. Lebih dari 100 orang terluka, menurut layanan medis darurat Israel.

Peristiwa ini kembali menimbulkan pernyataan besar terkait pengamanan dalam kegiatan Yahudi ultra-Ortodoks, setelah kegiatan ziarah tahunan kelompok ini sebelumnya juga menimbulkan insiden yang menyebabkan korban tewas. 

Puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks telah berkumpul di makam Gunung Meron dari Rabi Shimon Bar Yochai dari abad ke-2 untuk peringatan tahunan Lag B'Omer yang mencakup doa dan tarian sepanjang malam, pada Jumat 30 April lalu. Akibat, 45 orang dilaporkan tewas dalam peristiwan tersebut.