JAKARTA - Puluhan orang tewas dalam kecelakaan di festival api unggun keagamaan tahunan di Israel pada Hari Jumat 30 April, kata petugas medis.
Puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks telah berkumpul di makam Gunung Meron dari Rabi Shimon Bar Yochai dari abad ke-2 untuk peringatan tahunan Lag B'Omer yang mencakup doa dan tarian sepanjang malam.
Kerumunan yang gembira berkumpul meskipun ada peringatan dari pejabat kesehatan untuk menghindari menghadirkan risiko COVID-19. Para saksi mata mengatakan, mereka menyadari orang-orang telah sesak napas atau diinjak-injak, ketika seorang penyelenggara dengan menggunakan pengeras suara meminta agar kerumunan itu bubar.
"Kami mengira mungkin ada peringatan (bom) atas paket yang mencurigakan. Tidak ada yang menyangka hal ini bisa terjadi di sini. Bersukacita menjadi duka, cahaya terang menjadi gelap pekat," kata seorang peziarah Israel yang menyebut namanya Yitzhak kepada Channel 12 TV, seperti dilansir Reuters, Jumat 30 April.
Acara Lag B'Omer di Gunung Meron dianggap sebagai salah satu pertemuan terbesar orang Israel selama setahun belakangan, sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, termasuk Israel.
Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan, 103 orang terluka, termasuk puluhan tewas. Saluran 12 menyebutkan jumlah korban tewas 38. Polisi menutup situs tersebut dan memerintahkan orang-orang yang bersuka ria keluar. Helikopter militer membawa korban ke rumah sakit.
BACA JUGA:
Makam itu dianggap sebagai salah satu situs tersuci di dunia Yahudi dan merupakan situs ziarah tahunan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pun menyampaikan duka citanya.
Melalui akun Twitter-nya, Netanyahu menyebutnya peristiwa ini sebagai bencana besar. "Kami semua berdoa untuk kesejahteraan para korban," cuitnya.