Otoritas Agama Turki Minta Negara Muslim Bersatu Agar Penganiayaan di Yerusalem-Al Aqsa Berakhir
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Otoritas Turki untuk Urusan Agama (Diyanet) Ali Erbas mengatakan, pihaknya mengutuk kerus tindakan agresif Israel terhadap Palestina. Dia berharap semua umat muslim untuk bersatu. 

"Saya berharap semua Muslim bersatu. Ketika perbedaan antara negara Muslim berakhir, pendudukan dan penganiayaan di Yerusalem akan berakhir," tegas Erbas dikutip dari Yenisafaq, Jumat, 14 Mei.

Turki, tegas Erbas, memiliki perhatian tinggi tentang apa yang terjadi di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.

Ketegangan meningkat sejak pengadilan Israel pekan lalu memerintahkan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, yang menyebabkan protes Palestina dan serangan Israel terhadap warga sipil Palestina, termasuk jamaah di Masjid Al-Aqsa di kota itu.

Korban tewas terbaru dari serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 87, termasuk 18 anak-anak dan delapan wanita, dengan 530 terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Khatib Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Sheikh Ekrime Sabri sebelumnya berterima kasih kepada Turki atas dukungannya terhadap Palestina. Hal ini diungkapkan Sheikh Ekrime Sabri lewat sambungan telepon dengan Kepala Otoritas Turki untuk Urusan Agama (Diyanet) Ali Erbas, Kamis, 13 Mei kemarin. 

Sheikh Ekrime Sabri mengatakan, pernyataan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Ali Erbas yang bereaksi terhadap serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dan Palestina sangat penting.

"Tuan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan pidato berharga anda sangat penting ... Saya ingin menyampaikan sekali lagi bahwa pidato yang mendukung Yerusalem, Masjid Al-Aqsa, dan Palestina ini mendukung kegigihan kami di sini," demikian pernyataan Sheikh Ekrime Sabri. 

Dia mengungkapkan keinginan untuk merayakan Idulfitri yang sedang berlangsung sekaligus menandai akhir bulan suci Ramadan dengan Erbas dan orang Turki lainnya di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang merdeka.