Presiden Pakistan Sebut Warganya Berbagi Rasa Sakit dengan Palestina, Janji Galang Dukungan Internasional
Ilustrasi penangkis serangan udara. (Wikimedia Commons/Mil.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Pakistan Arif Alvi mengutuk keras kekerasan Israel dan tindakan ilegal terhadap Palestina. Presiden memastikan, Pakistan akan mendukung penuh perjuangan Palestina. 

Dukungan Pakistan dinyatakan lewat surat yang ditujuakn Arif Alvi pada mitranya dari Palestina, Mahmoud Abbas.

Presiden Arif Alvi menyampaikan kesedihan dan keprihatinan yang mendalam atas serangkaian serangan kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap jemaah yang tidak bersalah di Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan.

"Saudara-saudari Pakistan anda, termasuk saya, berbagi rasa sakit dan kesusahan Anda yang disebabkan oleh pembunuhan tanpa pandang bulu oleh Israel terhadap orang-orang Palestina yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, di Gaza. Kami menyampaikan simpati dan belasungkawa yang mendalam bagi para korban serangan ini dan berdoa untuk pemulihan yang cepat dari terluka, "tulisnya, dikutip dari Yenisafak, Jumat, 14 Mei.  

Serangan Israel telah melanggar norma-norma kemanusiaan, hak asasi manusia dan hukum internasional. Arif Alvi berkat, "Saya meyakinkan anda tentang upaya kami dalam memobilisasi komunitas internasional untuk perjuangan Palestina dan untuk terus menyuarakan suara bagi rakyat Palestina."

Dia menegaskan kembali dukungan Pakistan untuk penyelesaian masalah Palestina yang adil sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan. Dan untuk pembentukan negara Palestina merdeka dengan perbatasan sebelum tahun 1967 dan Al-Quds Al-Sharif sebagai ibukotanya.

Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dalam pesan Idulfitri mendesak bangsanya untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga mereka di rumah karena pandemi virus corona, dan mengungkapkan solidaritas dengan warga Kashmir dan Palestina yang tertindas.

Ketegangan memuncak di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pekan lalu ketika pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina. Keputusan itu kemudian ditunda.

Warga Palestina yang memprotes solidaritas dengan penduduk di lingkungan itu telah menjadi sasaran pasukan Israel.

Israel juga menggerebek Masjid Al-Aqsa pada saat salat malam khusus untuk bulan puasa Ramadan.

Meningkatnya ketegangan berikutnya mengakibatkan serangan udara oleh Israel di Gaza, menyebabkan banyak orang Palestina tewas dan terluka.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.