DKI Suntikkan Vaksin ke Warga RW Kumuh Pakai AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti menyebut, saat ini pihaknya mulai menjalani vaksinasi dengan sasaran warga yang tinggal di RW kumuh. Vaksinasinya menggunakan jenis AstraZeneca.

Widyastuti bilang, Pemprov DKI telah memetakan sejumlah RW kumuh sesuai dengan yang ada pada Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2018.

"Kita tetapkan di bulan Mei ini, Vaksin AstraZeneca kita pakai mulai per tanggal 5 Mei untuk suntikan dosis pertama kepada usia 18 tahun ke atas, di daerah-daerah RW kumuh," kata Widyastuti pada Rabu, 5 Mei.

Penetapan sasaran RW kumuh sebagai prioritas vaksinasi setelah kelompok tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik karena kepadatan penduduk yang rentan terhadap penularan COVID-19.

Kata Widyastuti, Gubernur DKI Anies Baswedan sudah menyiapkan skenario proses vaksinasi di RW kumuh.

Para suku dinas, para kepala rumah sakit, dan para kepala puskesmas juga berkoordinasi dengan lurah atau camat setempat untuk mobilisasi warga usia 18 tahun ke atas untuk bisa dilakukan vaksinasi.

"Dinkes mengeluarkan surat edaran bahwa ini suatu kegiatan yang sifatnya massal, sehingga jangan sampai nanti terjadi kericuhan di lapangan atau kesimpangsiuran," ucap Widyastuti.

Sebagai informasi, ada 3,6 juta sasaran penerima vaksinasi COVID-19 prioritas di tahap pertama dan kedua. Rinciannya, vaksin diberikan kepada sekitar 112 ribu tenaga kesehatan, 1,9 juta petugas publik dan 900 ribu lansia.

Saat ini, vaksinasi dosis pertama telah diberikan lebih dari 100 persen target tenaga kesehatan. "Kenapa lebih dari 100, karena banyak kita merekrut tenaga baru yang belum tercatat di catatan pertama," ujar Widyastuti.

Kemudian untuk petugas layanan publik, DKI sudah melakukan vaksinasi dosis pertama mencapai 65,1 persen, lalu lansia  mencapai 63,5 persen.

Sehingga, total dosis pertama di DKI yang sudah diberikan vaksin ada 1.994.275 warga. Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada sekitar 1,9 juta. Adapun total dosis yang diberikan sebesar 3 juta lebih dosis yang sudah diberikan kepada warga Jakarta.