142 Ribu Warga DKI Disuntik Vaksinasi COVID-19 Tahap Ketiga
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Provinsi DKI Jakarta telah memulai vaksinasi tahap ketiga dengan sasaran masyakarat umum. Jakarta menjadi provinsi pilot project dalam vaksinasi tahap ketiga dan saat ini vaksin tahap ketiga DKI telah menyuntikkan 142 ribu warga.

"Kami sudah mulai dan sudah dilakukan vaksinasi dari tanggal 5 Mei. Sampai dengan sekarang sekitar 142 ribu warga telah disuntik vaksin. Jadi, memang sudah cukup banyak juga," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama dalam konferensi pers virtual, Selasa, 18 Mei.

Ngabila menuturkan, vaksinasi tahap ketiga dengan sasaran masyarakat yang dilakukan memiliki kriteria prioritas penyuntikan. Sebab, saat ini stok vaksin COVID-19 belum mencukupi sepenuhnya.

Kelompok yang didahulukan dalam vaksinasi tahap ketiga adalah masyarakat rentan, yakni mereka yang tinggal di RW kumuh. Pemprov DKI telah menetapkan 445 RW kumuh dalam program ini.

"Sesuai dengan surat edaran Kemenkes, DKI Jakarta diminta untuk melakukan vaksinasi pada masyarakat rentan, utamamya di kawasan kumuh. Maka, kami lakukan tindak lanjut dengan melakukan pemetaan," ujar Ngabila.

Selain warga di RW kumuh, Pemprov DKI juga memprioritaskan RW yang menjadi tempat transmisi lokal dari mutasi virus. Seperti diketahui, ada satu kasus di DKI Jakarta yang terinfeksi virus varian B1617.

Kemudian, vaksinasi tahap ketiga juga memprioritaskan RT yang memiliki risiko COVID-19 tinggi (zona merah) dan risiko sedang (zona oranye).

"Yang merah dan yang oranye itu kami update sertiap minggu dan itu kami lakukan total coverage vaksinasi yang ada di RW ataupun RT tersebut," jelas dia.

Melanjutkan, Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut sasaran vaksinasi tahap ketiga sebanyak 140 juta orang.

Sayangnya, dosis vaksin yang tersedia saat ini belum mencukupi untuk disuntikkan sekaligus. Oleh sebab itu, pemerintah menentukan kelompok prioritas pada vaksinasi tahap ketiga.

Nadia menyebut, ada sejumlah kriteria yang bisa mengelompokkan prioritas penerima vaksin. Mereka adalah kelompok rentan yang dilihat dari aspek geospasial. Kedua, dilihat dari aspek ekonomi dan sosial.

Maka, kelompok masyarakat yang menjadi prioritas dalam vaksinasi tahap ketiga adalah penduduk di RW kumuh atau pemukiman padat penduduk. "Yang ekonominya ke bawah, kemudian secara sosial kurang beruntung, ini yang kita dahulukan," ujar Nadia.

Tak hanya itu, vaksinasi tahap tiga dengan prioritas kelompok rentan juga menyasar kelompok disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa. 

Nadia mengatakan tidak ada pemilihan jenis vaksin secara khusus dalam vaksinasi tahap ketiga ini. Pemerintah akan menggunakan vaksin apapun yang telah tersedia.

"Ada vaksin Sinovac, kita gunakan. Vaksin AstraZeneca, kita gunakan. Nanti juga akan datang merek Novavax dan Pfizer, itu juga kita akan gunakan. Semua merek atau jenis vaksin sama baiknya," jelas Nadia.