DPRD Sebut Jatah Vaksinasi COVID-19 DKI untuk Tenaga Kesehatan Kurang
Ilustrasi distribusi vaksin (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - DKI Jakarta telah menerima 39.200 ribu dosis vaksin dari PT Bio Farma. Dalam beberapa hari ke depan, 80.840 dosis akan kembali dikirim ke Ibu Kota.

Sehingga, total jatah vaksin tahap pertama sebanyak 120.040 vaksin. Sasaran vaksin tahap pertama ini adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang, serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Wakil Ketua DPRD DKI, Zita Anjani mengatakan, jumlah vaksin yang didistribusikan belum mencukupi untuk disuntikkan kepada seluruh tenaga kesehatan di DKI.

"Akan masuk 120 ribu dosis untuk nakes di Jakarta. Sebetulnya kurang, karena ada 131 ribu nakes. Butuh 262 ribu dosis idealnya, sebab satu orang disuntik dua kali selang 14 hari. Mungkin bertahap," kata Zita dalam keterangannya, Kamis, 7 Desember.

Zita menyebut, saat ini Pemda DKI belum menentukan waktu pasti kapan penggunaan vaksinasi COVID-19 akan dimulai. Sebab, masih menunggu keputusan dari Kemenkes dan tim pusat.

"Saya pikir ini wajar, memang vaksinisasi tidak boleh dilakukan sebelum ada Emergency Use Authorization, atau izin penggunaan darurat dari BPOM. Kita harus tunggu uji klinisnya dulu," tutur dia.

Infografis oleh Raga Granada/VOI

Zita meminta semua pihak memberi waktu kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengawal mutu vaksin COVID-19 tanpa ada tekanan. Sehingga, hasil pengawasan yang dilakukan bisa maksimal demi menjaga keselamatan masarakat.

"Saya berharap, semoga uji klinisnya segera keluar dengan hasil yang baik dan aman. Kemudian BPOM bisa langsung terbitkan emergency use authorization (EUA) dan vaksinisasi di Indonesia berjalan lancar," ungkapnya.

Sebagai informasi, total dosis vaksin tahap pertama yang diterima DKI sebanyak 120.040. Adapun kriteria sasaran vaksinasi COVID-19 tahap pertama di DKI adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang, serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memperkirakan Riza pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Ibu Kota akan dilakukan sekitar minggu kedua dan ketiga bulan Januari 2021.

Ia mengklaim Pemprov DKI mampu menyuntik vaksin COVID-19 sebanyak 20 ribu per hari ketika telah mendapat izin penyuntikan. DKI sudah menyiapkan 453 lokasi fasilits kesehatan pelaksanan vaksinasi.

"Pemprov DKI menyiapkan 453 faskes pelaksana vaksinasi COVID-19 beserta petugas kesehatan dokter, perawat dan bidan sebagai vaksinator. Kapasitas penyuntikan 20.473 orang per hari," ucap Riza.