Bagikan:

JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan kerumunan dan pelanggarab protokol kesehatan (prokes) Rizieq Shihab menyebut sudah mencoba mengingatkan para panitia Maulid Nabi sebelum acara itu diputuskan untuk digelar.

Pernyataan ini bermula ketika Rizieq Shihab menyinggung soal mendapat informasi soal rencana pengadaan acara Maulid Nabi di Petamburan.

"Rencana digelar Maulid saya dapat laporan. Tapi panitianya belum dibentuk dan belum disebutkan tanggal berapa," ucap Rizieq dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 3 Mei.

Usai mendapat informasi itu, Rizieq menyebur sempat mempertanyakan boleh tidaknya diadakan acara. Mengingat Indonesia sedang dilanda masa pandemi COVID-19.

"Saat itu saya tanya memang boleh memperingari maulid karena ini masih pandemi," kata dia.

Dari hasil mencari informasi, Rizieq mendapat jawaban jika diperbolehkan menggelar acara Maulid Nabi. Bahkan, ada salah satu pejabar negara yang sudah mengadakan acara tersebut.

"Ada informasi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) kerap menggelar pengajian di Pekalongan tiap malam Jumat," kata dia.

"Saya dikirimkan videonya. Saya lihat acara itu berjalan bagus, tertib. Dari situ akhirnya saya meyakini, peringatan maulid dibolehkan," sambung Rizieq.

Meski demikian, Rizieq menegaskan tetap mengigatkan para panitia untuk sangat berhati-hati. Sebab, mengadakan acara di masa pandemi sangat beresiko penyebaran COVID-19

Bahkan, para panitia acara diultimatum jika tidak mampu menerapkan prokes dalam acara, sebaiknya tidak usah mengadakan.

"Tapi saya wanti-wanti Boleh kalian bikin peringaran Maulid tapi jangan langgar prokes. Kalau bisa laksanakan, kalau tidak jangan," tandas dia.