Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengaku menurunnya jumlah kapasitas orang yang dilakukan vaksinasi COVID-19 per hari akibat makin menipisnya stok vaksin.

Saat ini, telah ada 11.432.498 orang yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan 6.488.197 vaksinasi dosis kedua.

"Jumlah vaksin yang terbatas mengharuskan pemerintah untuk mengatur laju vaksin COVID-19," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 22 April.

Namun, Wiku meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena PT Bio Farma tengah memproduksi vaksin yang didapat dari bulk (bahan baku) vaksin dari luar negeri.

"Akan ada tambahan sekitar 20 juta dosis vaksin COVID-19 hasil produksi PT Bio Farma, sehingga diharapkan program vaksinasi pada bulan April Mei 2021 dapat terus berjalan," ujar Wiku.

Sedangkan untuk kebutuhan vaksin jangka panjang, pemerintah pun terus mendukung produksi vaksin dalam negeri. Dengan catatan, pengembangan vaksin tersebut dilakukan sesuai etika dan kaidah ilmiah.

"Pemerintah meminta kepada kelompok masyarakat yang masuk dalam prioritas vaksinasi dan dalam keadaan sehat untuk dapat ikut serta dalam program vaksinasi sehingga dapat terlindungi dari COVID-19. Pemerintah terus memastikan vaksin yang digunakan aman berkhasiat halal dan minim efek samping," jelasnya.

Diketahui, saat ini tercatat 11.101.291 orang yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan 6.131.887 vaksinasi dosis kedua. Sementara, total sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 mencapai 40.349.051 orang.

Vaksinasi tahap berikutnya akan dilakukan kepada 63,9 juta masyarakat rentan atau penduduk yang tinggal di daerah dengan risiko penularan tinggi. Kemudian, masyarakat lainnya sebanyak 77,7 juta orang. Program ini akan dilakukan mulai April 2021 sampai Maret 2022.