Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan, sebanyak 14,9 juta dosis siap didistribusikan setelah mendapatkan permintaan dari Kementerian Kesehatan RI. Jumlah tersebut adalah stok vaksin yang tersedia per tanggal 5 September 2021.

"Diperkirakan pada bulan September 2021 ini, Indonesia akan mendapatkan tambahan stok vaksin sebanyak 16,5 juta vaksin COVID-19 Bio Farma, yang diproses fill and finish di fasilitas produksi Bio Farma," ujar Bambang dalam keterangannya, Selasa, 7 September.

Sementara itu, lanjutnya, Bio Farma akan menerima kembali vaksin CoronaVac 2 dosis dari Sinovac, dalam bentuk finish product untuk keenam kalinya, sebanyak lima juta dosis. 

"Pengiriman CoronaVac 2 dosis ini merupakan kelanjutan pengiriman dari total 50 juta dosis, yang akan diterima Bio Farma, dalam periode Agustus-September 2021 mendatang," jelasnya.

Saat ini, kata Bambang, vaksin CoronaVac 2 dosis yang diterima pada hari ini di Bandara Soekarno-Hatta, akan segera melewati tahap karantina dan proses sampling sebelum mendapatkan lot rilis dari Badan POM untuk kemudian didistribuskan ke 34 provinsi di Indonesia.

Dari pasokan vaksin COVID-19 yang sudah mencapai 225,4 juta dosis, Bio Farma sudah melakukan pendistribusian vaksin COVID-19 sejak Januari hingga minggu pertama September sebanyak 141,4 juta dosis.

Rinciannya, CoronaVac 1 dosis tiga juta dosis, COVID-19 Bio Farma sebanyak 93,06 juta dosis, AstraZeneca (Covax, B2B dan Hibah) sebanyak 16,8 juta dosis, Moderna 7,6 juta dosis, CoronaVac 2 dosis 20,4 juta dosis serta Sinopharm (hibah) 499,9 ribu dosis.

Pada bulan September 2021, Indonesia selain akan mendapatkan tambahan vaksin CoronaVac 2 dosis berupa finish product sebanyak 25 juta dosis vaksin, dan juga tambahan beberapa vaksin lainnya baik dari skema multilateral Covax/Gavi, bilateral maupun donasi bilateral lainnya.

"Sehingga diperkirakan total ketersediaan stok vaksin di Indonesia untuk supply bulan September diharapkan bisa mencapai lebih dari 70 juta dosis," demikian Bambang.