Bagikan:

JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) menargetkan produksi Vaksin IndoVac sebesar 20 juta dosis hingga akhir 2022.

Jumlah produksi vaksin COVID-19 BUMN ini baru mencapai 1,7 juta dosis.

Sementara dari total 1,7 juta dosis tersebut, baru 300.000 dosis yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir memastikan pihaknya akan terus meningkat jumlah produksi Vaksin IndoVac agar bisa mencapai 20 juta dosis, sesuai dengan target pemerintah hingga akhir tahun ini.

"Yang kami miliki sekarang sudah diproduksi ya itu 1,7 juta dosis, ini sudah dirilis sama BPOM baru 300.000, jadi masih ada yang diproses," ungkap Honesti dikutip Kamis, 27 Oktober.

Dikatakan Honesti, 20 juta dosis vaksin BUMN yang diproduksi per tahun tersebut berdasarkan kebutuhan atau permintaan dari pemerintah.

Sementara kapasitas atau kemampuan untuk memproduksi vaksin IndoVac mencapai 120 juta dosis per tahun.

Artinya, induk Holding BUMN Farmasi itu tidak memiliki keterbatasan untuk memproduksi vaksin, justru perseroan mampu memproduksi vaksin BUMN dalam jumlah yang lebih banyak.

"Sebenarnya kapasitas produksi kita itu sangat besar, jadi selama kebutuhan dalam negeri masih tinggi dari pemerintah, sebenarnya kita memiliki kapasitas produksi vaksin IndoVac ini sampai 120 juta dosis per tahun, jadi sangat besar ya," katanya.

Namun, lanjut Honesti, Bio Farma hanya akan memproduksi vaksin BUMN berdasarkan permintaan dan kebutuhan pemerintah.

"Tapi ini akan bertambah terus, jadi kita tunggu saja dari kebutuhan pemerintah dari Vaksin IndoVac ini berapa, nanti kita akan siapkan kapasitas produksinya. Overall tidak ada isu dengan kapasitas, karena kapasitas kita sangat tinggi ya," tuturnya.