Lama Menghilang, Coffea Stenophylla Bisa Jadi Harapan Baru Petani Kopi
Ilustrasi Kopi. (Wikimedia Commons./Matthew Henry, via Burst by Shopify)

Bagikan:

JAKARTA - Coffea Stenophylla belum pernah terlihat di alam liar sejak 1954 dan belum pernah dibudidayakan secara luas selama hampir satu abad. Hingga sekelompok tim peneliti menemukan spesimen tanaman ini di sebuah hutan di Afrika Barat tahun 2018.

Lama menghilang, tanaman kopi ini ditemukan lagi dalam ekspedisi ke Sierra Leone oleh peneliti Dr. Davis dan Profesor Agroekologi di Universitas Greenwich Dr. Jeremy Haggar. Keduanya dibantu LSM Welthungerhilfe, Departemen Kehutanan Sierra Leone spesialis pembangunan Daniel Sarmu.

Penelitian ini muncul dalam makalah baru yang diterbitkan 20 April 2021 oleh para ilmuwan dari Royal Botanic Gardens, Kew, Universitas Greenwich, CIRAD (Pusat Penelitian Pertanian Prancis untuk Pembangunan Internasional) dan Sierra Leone.

Sebagian besar pecinta kopi kelas atas dunia menikmati minum Arabika yang terancam oleh kenaikan suhu global. Tetapi, Stenophylla dapat berkembang pada suhu 6C di atas suhu rata-rata yang disukai tanaman kopi.

Peningkatan suhu global dan cuaca ekstrem mengancam pertanian kopi di sejumlah wilayah. Namun, 'kembalinya' Stenophylla diyakini akan memengaruhi industri kopi yang tahan banting dengan citarasa unggul.

coffea stenophylla
coffea stenophylla. (Wikimedia Commons/Krzysztof Ziarnek, Kenraiz)

Stenophylla tumbuh subur di daerah tropis panas, hanya 400 meter di atas permukaan laut, berasal dari Guinea, Sierra Leone dan Pantai Gading. Tanaman yang kuat, dianggap tahan kekeringan.

"Memastikan rantai pasokan kopi untuk menghadapi perubahan iklim sangat penting. Kopi menggerakkan industri global bernilai miliaran dolar, mendukung ekonomi beberapa negara tropis, dan menyediakan mata pencaharian bagi lebih dari 100 juta petani kopi," kata Dr Aaron Davis, pemimpin penulis laporan, melansir Euronews.

"Menemukan spesies kopi yang tumbuh subur pada suhu yang lebih tinggi dan memiliki rasa yang luar biasa adalah penemuan ilmiah sekali seumur hidup, spesies ini bisa jadi sangat penting untuk masa depan kopi berkualitas tinggi," lanjutnya.

Kopi menjadi salah satu komoditi perdagangan global. 125 juta orang bergantung pada kopi untuk mata pencaharian mereka di seluruh dunia. Sementara, 80 persen kopi yang dijual ditanam di pertanian yang lebih kecil dari dua hektar di seluruh Afrika. Di belahan dunia lain, masa depan pertanian kopi terancam serius.

Dengan tanaman yang terancam oleh perubahan iklim, penemuan kembali Coffea Stenophylla ini akan melegakan banyak petani kopi dengan lebih dari satu cara.

"Rata-rata, petani kecil di Sierra Leone berpenghasilan kurang dari 100 poundsterling per tahun dari produksi kopi. Sehingga, penemuan kembali spesies kopi asli ini pada akhirnya mungkin menawarkan kesempatan bagi beberapa petani termiskin di dunia, untuk menanam tanaman dengan harga yang pantas," pungkas Dr. Haggar.