JAKARTA - Konsulat Jenderal RI Los Angeles bekerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC-LC) menggelar Hybrid Coffee Business Matching and Cupping bertemakan ‘A Cup of Java the Original Taste of Indonesian Coffee.
Konjen RI Los Angeles, Saud P. Krisnawan, menjelaskan istilah A cup of Java sinonim dengan 'secangkir kopi' yang memiliki akar sejarah dari perdagangan kopi di kepulauan Jawa pada abad ke-16.
Hal ini penting untuk mengingatkan kembali mengenai kualitas kopi Indonesia yang sejak dahulu sudah mendunia.
Pernyataan tersebut diamini oleh Kasan, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan. Dalam sambutan virtual menuturkan "Specialty Arabica Coffee Indonesia” di mana sebagian besar sudah memiliki sertifikasi indikasi geografis dan sangat digemari di pasar internasional, termasuk AS sebagai salah satu tujuan ekspor utama kopi Indonesia.
Acara yang bersifat hybrid ini menggabungkan antara partisipasi virtual dengan partisipasi in person, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dan social distancing.
Tujuannya untuk mempromosikan biji kopi Indonesia kepada para pemilik kedai kopi dan coffee roasters di sekitar Los Angeles dengan menghadirkan sample biji kopi Indonesia dan menyajikan coffee cupping secara langsung kepada calon pembeli.
BACA JUGA:
Karena itu, dihadirkan lima pemasok kopi UKM asal Indonesia yang berpartisipasi dalam acara ini, baik secara langsung, yaitu, Opal Coffee dan Red Goni Inc, maupun secara virtual, yaitu PT. Dua Harimau, Ephraim Coffee, dan Kopi Kalyan.
Dari hasil sesi Coffee Cupping, beberapa sampel kopi yang menjadi favorit para peserta, termasuk Java Pineapple, Bondowoso, dan Wahana Longberry Washed. Dari hasil kegiatan telah diperoleh komitmen pembelian kopi yang diestimasi bernilai sekitar USD 100,000.
Pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap ekspor kopi Indonesia ke AS, di mana terjadi penurunan sebesar -22,1 persen dari USD307,8 juta di 2019 menjadi USD239,9 juta di 2020. Namun,dilihat dari nilai impor produk kopi AS dari dunia yang pada tahun 2020 mencapai USD5,7 miliar.
Tercatat adanya penurunan sebesar -2,8 persen year-on-year. Hal ini menunjukkan di tahun 2020, permintaan produk kopi di AS juga menurun.
Dengan meningkatnya jumlah vaksinasi dan penurunan jumlah kasus per hari COVID-19 khususnya di negara bagian California, diproyeksikan sektor bisnis akan segera kembali ke normal di tengah musim panas ini.
Karena itu, saat ini menjadi peluang yang baik untuk terus mendorong promosi kopi Indonesia kepada para pemilik kafe dan coffee roasters di California yang tengah bersiap untuk membuka bisnisnya kembali.
Dengan adanya penyelenggaraan kegiatan Coffee Cupping ini, diharapkan produk-produk kopi dari Indonesia dapat lebih terekspos dan dikenal dengan baik dalam pasar AS, di mana kinerja ekspor produk kopi dari Indonesia ke AS juga dapat terdorong.