Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita 3 unit Vespa Piagio senilai Rp1,5 miliar hari ini. Upaya paksa ini diduga berkaitan dengan dugaan korupsi pemberian fasilitas pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). 

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika mengatakan penyitaan ini diawali dengan penggeledahan yang dilakukan penyidik.

“Penyidik KPK telah melakukan penggeledahan terhadap salah satu rumah mantan Direktur Utama BUMN di Jakarta,” kata Tessa kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 9 Januari.

Tessa tidak memerinci rumah siapa yang dimaksud. Tapi, sumber VOI menyebut barang itu ditemukan ketika penyidik mendatangi rumah eks Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk periode 2019-2023. 

Ada dugaan kendaraan bermotor yang ditemukan penyidik dititipkan oleh tersangka dalam kasus ini.  

Selain Vespa, penyidik juga menyita mobil bermerek Wuling dari rumah tersebut.

“Senilai kurang lebih Rp350 juta,” ujar Tessa.

“Aset yang disita tersebut diduga terkait dengan aliran dana dari tindak pidana korupsi tersebut,” sambung  juru bicara berlatar belakang penyidik itu.

Masih dari lokasi yang sama, penyidik turut menemukan bukti elektronik dan dokumen. Tessa menjelaskan barang tersebut akan dianalisis untuk melengkapi berkas kasus yang sedang ditangani.

Diberitakan sebelumnya, KPK mengusut dugaan korupsi terkait pemberian fasilitas kredit dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Penyitaan uang dan perhiasan sudah dilakukan setelah penyidik menggeledah sejumlah tempat di Kalimantan Timur pada 31 Juli-2 Agustus.

Jumlah uang yang ditemukan penyidik saat itu mencapai Rp4,6 miliar; 6 unit kendaraan; 13 buah logam mulia; 9 jam tangan; 37 tas mewah; dan 100 perhiasan. Kemudian penyidik juga mendapatkan barang bukti elektronik berupa laptop dan harddisk serta barang bukti berupa dokumen.

Selain itu, penyidik juga menyita puluhan aset tanah dan bangunan. Properti ini ditaksir bernilai Rp200 miliar.

Aset yang disita kemungkinan masih bisa bertambah. Sebab, penyidik menemukan beberapa diantaranya masih diagunkan atau menjadi jaminan.