Bagikan:

JAKARTA - Kremlin mengatakan Rusia memiliki kepentingan nasional strategis di Arktik ketika diminta mengomentari pernyataan Presiden terpilih AS Donald Trump tentang pencaplokan Greenland, penggabungan Kanada, dan pengambilan kendali Terusan Panama.

Trump yang mulai menjabat pada 20 Januari, menolak mengesampingkan penggunaan tindakan militer atau ekonomi untuk mengejar akuisis Terusan Panama dan Greenland.

Trump juga melontarkan gagasan untuk mengubah Kanada menjadi negara bagian AS dan berjanji akan mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.

Ketika ditanya tentang komentar Trump mengenai Greenland dan Kanada, Kremlin mengatakan Rusia, yang memiliki garis pantai terbesar di Arktik, mengamati dengan cermat “perkembangan dramatis” situasi tersebut.

“Arktik adalah zona kepentingan nasional kita, kepentingan strategis kita. Kami tertarik untuk menjaga suasana perdamaian dan stabilitas di zona Arktik,” kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dilansir Reuters, Kamis, 9 Januari.

“Kami mengamati perkembangan situasi yang agak dramatis ini dengan sangat cermat, namun sejauh ini, syukurlah, pada tingkat pernyataan,” sambung Peskov.

Peskov mengatakan upaya AS untuk merebut Greenland, yang dimulai pada abad ke-19, adalah urusan AS dan Denmark, namun ia mencatat Eropa bereaksi sangat hati-hati terhadap pernyataan Trump.

“Eropa bereaksi dengan sangat takut-takut dan tentu saja menakutkan untuk bereaksi terhadap kata-kata Trump, oleh karena itu Eropa bereaksi dengan sangat hati-hati, rendah hati, diam-diam, hampir seperti berbisik,” kata Peskov.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan keterkejutannya atas pernyataan Trump mengenai Greenland dan Kanada. Dia mengatakan mitra-mitra Eropa sepakat perbatasan yang tidak dapat diganggu gugat adalah prinsip dasar hukum internasional.

Ketika ditanya tentang pernyataan Trump tentang Terusan Panama, Kremlin mengatakan mereka telah mendengar pernyataan tersebut tetapi hal tersebut harus diselesaikan oleh Amerika Serikat dan Panama.