Bagikan:

JAKARTA -  Anggota parlemen Lebanon mulai memberikan suara dalam pemilihan presiden untuk mengisi jabatan yang kosong sejak 2022. Sumber-sumber politik memperkirakan komandan militer Jenderal Joseph Aoun akan terpilih.

Terpilihnya Aou  yang memimpin militer Lebanon yang didukung AS dan mendapat dukungan Washington, akan menunjukkan berkurangnya pengaruh kelompok Hizbullah yang didukung Iran setelah perang dahsyat dengan Israel.

Dilansir Reuters, Kamis, 9 Januari, Aoun membutuhkan dukungan 86 dari 128 anggota parlemen untuk bisa terpilih. Pemungutan suara putaran kedua akan diadakan jika tidak ada calon yang memperoleh kemenangan pada putaran pertama.

Jabatan tersebut, yang diperuntukkan bagi umat Kristen Maronit dalam sistem pembagian kekuasaan sektarian Lebanon, telah kosong sejak masa jabatan Michel Aoun berakhir pada Oktober 2022, dengan faksi-faksi yang terpecah belah tidak dapat menyepakati kandidat yang mampu memperoleh cukup suara.