JAKARTA - Parlemen Lebanon memilih panglima militer Joseph Aoun sebagai kepala negara, mengisi kursi kepresidenan yang kosong.
Dilansir Reuters, Kamis, 9 Januari, Aoun tidak memperoleh 86 suara yang dibutuhkan dalam pemungutan suara putaran pertama, namun melewati ambang batas dengan 99 suara pada putaran kedua, menurut Ketua Parlemen Nabih Berri.
Momentum dibangun di belakang Aoun pada Rabu ketika kandidat yang sudah lama disukai Hizbullah, Suleiman Frangieh, mengundurkan diri dan menyatakan dukungan kepada komandan militer tersebut.
Selain itu, utusan Perancis dan Saudi berkeliling Beirut, mendesak pemilihannya dalam pertemuan dengan para politisi, kata tiga sumber politik Lebanon.
Ssumber yang dekat dengan istana kerajaan Saudi mengatakan utusan Perancis, Saudi, dan AS telah mengatakan kepada Berri, sekutu dekat Hizbullah, bantuan keuangan internasional – termasuk dari Arab Saudi – bergantung pada terpilihnya Aoun.
“Ada pesan yang sangat jelas dari masyarakat internasional bahwa mereka siap mendukung Lebanon, namun hal itu membutuhkan presiden, pemerintahan,” Michel Mouawad, seorang anggota parlemen Kristen yang menentang Hizbullah dan memilih Aoun, mengatakan kepada Reuters sebelum pemungutan suara.
“Kami mendapat pesan dukungan dari Saudi,” imbuhnya.
Terpilihnya Aoun merupakan langkah pertama menuju kebangkitan lembaga-lembaga pemerintahan di negara yang tidak memiliki kepala negara atau kabinet yang mempunyai wewenang penuh sejak Aoun meninggalkan jabatannya.
Lebanon yang perekonomiannya masih belum pulih dari keruntuhan finansial yang parah pada tahun 2019, sangat membutuhkan dukungan internasional untuk membangun kembali negara tersebut setelah perang, yang menurut perkiraan Bank Dunia merugikan negara tersebut sebesar 8,5 miliar dollar AS.
BACA JUGA:
Sistem pemerintahan Lebanon mengharuskan presiden baru untuk mengadakan konsultasi dengan anggota parlemen guna mencalonkan perdana menteri Muslim Sunni untuk membentuk kabinet baru, sebuah proses yang seringkali berlarut-larut karena faksi-faksi saling bertukar jabatan di kementerian.
Aoun memiliki peran penting dalam menopang gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel yang ditengahi oleh Washington dan Paris pada November.
Persyaratan tersebut mengharuskan militer Lebanon untuk dikerahkan ke Lebanon selatan ketika pasukan Israel dan Hizbullah menarik pasukannya.
Aoun (60) telah menjadi komandan tentara Lebanon yang didukung AS sejak tahun 2017. Di bawah pengawasannya, bantuan AS terus mengalir ke tentara, yang merupakan bagian dari kebijakan lama AS yang berfokus pada mendukung lembaga-lembaga negara untuk mengekang pengaruh Hizbullah.