JAKARTA - Amerika Serikat, sekutu dan mitranya berencana untuk terus melatih lebih banyak pilot Ukraina untuk menggunakan jet tempur F-16 Amerika, Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh.
"Pada program F-16, kami telah memimpin bersama Koalisi Kemampuan Udara (internasional). Kami telah melatih beberapa pilot Ukraina. Anda tahu bahwa pelatihan telah dilakukan di sini di Amerika Serikat, tetapi tentu saja negara-negara lain telah mengambil pilot Ukraina dan terus melatih mereka," jelas Singh dalam pengarahan rutin, melansir Reuters 9 Januari.
"Saya tidak akan membahas angka-angka spesifik sekarang, tetapi saya pikir Anda pasti berpengalaman dalam semua pelatihan. Dan Anda tahu, Koalisi Kemampuan Udara masih bekerja untuk melatih lebih banyak pilot tambahan jika sudah siap," lanjutnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Sergey Melnyk mengatakan, periode pelatihan untuk pilot Ukraina di jet tempur F-16 AS telah dikurangi tiga bulan.
Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelensky menginformasikan, gelombang kedua jet tempur F-16 telah tiba di Ukraina dari Denmark. Dia tidak menyebutkan secara pasti berapa banyak jet tempur yang dikirim.
Pada November 2024, pihak berwenang Denmark mengatakan enam jet tempur F-16 telah diserahkan kepada Ukraina dan 13 pesawat lainnya direncanakan akan dikirimkan.
Jet tempur F-16 menjadi salah satu peralatan tempur yang diminta Ukraina kepada Barat, untuk menghadapi superioritas udara Rusia.
Agustus lalu, Presiden Zelensky mengatakan Ukraina mulai menerbangkan jet tempur F-16 untuk operasi di dalam negeri, dikutip dari Reuters.
Kedatangan jet-jet tersebut merupakan tonggak sejarah bagi Ukraina setelah berbulan-bulan menunggu, meskipun masih belum jelas berapa banyak yang tersedia dan seberapa besar dampaknya dalam meningkatkan pertahanan udara dan di medan perang.
Berbicara kepada wartawan di landasan pacu sebuah lapangan terbang, Presiden Zelensky mengatakan Ukraina masih belum memiliki cukup pilot yang terlatih untuk menggunakan F-16 atau cukup banyak jet itu sendiri.
"Hal positifnya adalah kami mengharapkan F-16 tambahan, banyak orang sekarang sedang berlatih," katanya.
Penting, katanya, sekutu Kyiv menemukan cara untuk memperluas program pelatihan dan peluang bagi pilot dan tim teknik Ukraina.
Ukraina sebelumnya mengandalkan armada pesawat tempur era Soviet yang menua yang kalah persenjataan oleh armada Rusia yang lebih maju dan jauh lebih banyak jumlahnya.
Diketahui, Denmark telah berkomitmen untuk menyumbangkan total 19 jet kepada Ukraina, sementara Belanda telah berjanji untuk mengirimkan 24 pesawat.
Kedua negara itu telah menjadi kekuatan pendorong di balik koalisi internasional untuk memasok Ukraina dengan F-16. Norwegia juga mengatakan akan menyumbangkan enam jet tempur F-16 ke Ukraina.
BACA JUGA:
Sementara, pilot dan staf darat jet tempur tersebut telah dilatih oleh mitra Barat Ukraina selama berbulan-bulan.
Rusia sendiri sudah menegaskan akan menembak jatuh jet tempur F-16 yang dikirim ke Ukraina, menyebut jet tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap jalannya perang.
"Jika saya tidak salah, imbalan (bagi pasukan Rusia yang menembak jatuh mereka) telah ditawarkan," katanya juru bicara Kremlin Agustus lalu, ketika ditanya perihal jet tempur F-16 Ukraina.
"Pesawat-pesawat ini akan muncul dan secara bertahap jumlahnya akan berkurang, mereka akan ditembak jatuh dan dihancurkan," katanya.
"Kiriman (pesawat) ini tidak akan dapat secara signifikan mempengaruhi dinamika peristiwa di garis depan," imbuhnya.