Bagikan:

JAKARTA - Pilot Ukraina dapat memulai pelatihan untuk menerbangkan jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat segera setelah musim panas ini, Menteri Pertahanan Belanda mengatakan kepada Reuters, langkah pertama untuk memasok Kyiv dengan kemampuan jangka panjang untuk berperang dengan Rusia.

Belanda dan Denmark memimpin koalisi internasional untuk melatih pilot dan staf pendukung, memelihara pesawat dan pada akhirnya memasok F-16 ke Ukraina. Sebelumnya, Belanda telah mengatakan akan memulai pelatihan pilot Ukraina "sesegera mungkin", tetapi belum menentukan kapan pelatihan semacam itu dapat dilakukan.

"Musim panas ini adalah ambisi kami. Dan kami akan melihat apakah itu realistis untuk memulai program pelatihan," kata Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren kepada Reuters dalam sebuah wawancara, seperti dikutip 13 Juni.

Dia mengatakan tujuannya adalah untuk memiliki program pelatihan beroperasi penuh dalam waktu enam bulan. Denmark, di mana terdapat simulator penerbangan, adalah lokasi yang memungkinkan untuk menjadi tuan rumah program tersebut.

Keputusan akhir belum diambil atas permintaan dari Kyiv untuk memasok puluhan F-16, kata Ollongren. Program pelatihan yang didukung Amerika Serikat akan mencakup Belgia dan Luksemburg. Sementara Prancis dan Inggris telah menawarkan bantuan, katanya.

Sementara mengadopsi F-16 tidak akan berdampak pada perang dalam jangka pendek, itu akan membuat Ukraina lebih sejalan dengan kemampuan militer NATO, yang "sangat penting untuk masa depan," ujar Ollongren.

jet tempur f-16
Jet tempur F-16 AS. (Wikimedia Commons/US Air Force/Master Sgt. Andy Dunaway)

"Ketika perang usai, Ukraina harus mampu mempertahankan diri untuk mencegah Rusia mencoba lagi. Dan saya pikir... itulah yang juga dilihat oleh orang Ukraina," ujarnya.

"Ini adalah sistem senjata yang sangat kuat. Kemampuannya sangat kuat. Tapi itu tidak akan tersedia dalam waktu dekat dan Presiden (Volodymyr) Zelensky, tentu saja, mengetahuinya," jelas Ollongren.

Dua sumber, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada Reuters, pelatihan akan dimulai dengan dua kelompok yang terdiri dari 12 pilot Ukraina, yang sudah berpengalaman menerbangkan MiG era Soviet.

Pekan lalu, Presiden Zelensky mengatakan menerima tawaran "serius, kuat" dari para pemimpin negara yang siap memberi Kyiv jet tempur F-16, serta sedang menunggu kesepakatan akhir dengan sekutu utama.

Diketahui, biasanya dibutuhkan sekitar 2,5 tahun untuk menjadi pilot pesawat tempur di Belanda. Seorang pejabat AS, berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim, perkiraan waktu pelatihan masih diselesaikan, tetapi bisa memakan waktu paling sedikit empat bulan untuk mengajarkan keterampilan dasar F-16 kepada pilot Ukraina yang berpengalaman.

Sementara itu, Kolonel Laurens-Jan Vijge, seorang pilot F-35 Belanda yang menerbangkan F-16 selama 15 tahun, termasuk beberapa misi ke Afghanistan, adalah bagian dari tim yang dibentuk untuk melatih Ukraina.

"Terbang secara bijaksana, yah, secara teknis, jika Anda seorang pilot, ini juga hanya sebuah pesawat terbang," ujarnya di Pangkalan Udara Volkel, selatan Belanda.

Pilot Ukraina harus belajar bagaimana mengoperasikan apa yang disebut 'throttle and stick' F-16.

"Artinya, baik pada throttle yang Anda gunakan untuk berakselerasi maupun tongkat untuk mengontrol pesawat, ada banyak tombol yang Anda gunakan untuk mengoperasikan semua avionik. Biasanya pada peralatan Soviet, hal itu tidak ada, atau setidaknya tidak terlalu banyak," paparnya.

Kursus tersebut akan mencakup pelatihan bahasa dan "pelatihan simulator di mana mereka belajar bagaimana menangani berbagai subsistem di dalam pesawat," katanya.

"Dan itu sebelum Anda mulai berbicara tentang bagaimana mengoperasikannya sebagai platform senjata. Jadi itu benar-benar bagian terakhir dari pelatihan," tandasnya.