AS Setujui Pengiriman Jet Tempur F-16 ke Ukraina, Menlu Blinken: Sangat Penting untuk Bertahan dari Agresi Rusia
Jet tempur F-16 AS. (Wikimedia Commons/US Air Force/Master Sgt. Andy Dunaway)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat telah menyetujui pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina dari Denmark dan Belanda untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia segera setelah pelatihan pilot selesai, seorang pejabat AS mengatakan pada Hari Kamis.

Ukraina telah secara aktif mencari jet tempur F-16 buatan AS untuk membantunya melawan superioritas udara Rusia.

Washington sendiri memberikan jaminan resmi kepada Denmark dan Belanda, Amerika Serikat akan mempercepat persetujuan permintaan transfer F-16 untuk dikirim ke Ukraina ketika para pilot telah dilatih, kata pejabat tersebut.

Denmark dan Belanda baru-baru ini meminta jaminan tersebut. AS harus menyetujui transfer jet-jet militer dari sekutunya ke Ukraina.

Sebuah koalisi yang terdiri dari 11 negara akan mulai melatih pilot-pilot Ukraina untuk menerbangkan jet-jet tempur F-16 bulan ini di Denmark. Penjabat Menteri Pertahanan Denmark Troels Poulsen mengatakan pada Bulan Juli, negara tersebut berharap untuk melihat "hasil" dari pelatihan tersebut pada awal 2024.

Anggota NATO, Denmark dan Belanda, telah memimpin upaya internasional untuk melatih pilot serta staf pendukung, merawat pesawat dan pada akhirnya memungkinkan Ukraina untuk mendapatkan F-16 untuk digunakan dalam perangnya dengan Rusia.

Terpisah, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengirim surat kepada rekan-rekannya di Denmark dan Belanda, untuk meyakinkan mereka permintaan tersebut akan disetujui, kata pejabat AS tersebut.

"Saya menulis untuk menyampaikan dukungan penuh Amerika Serikat untuk transfer pesawat tempur F-16 ke Ukraina dan untuk pelatihan pilot-pilot Ukraina oleh instruktur F-16 yang berkualifikasi," ujar Menlu Blinken dalam sebuah surat kepada kedua pejabat tersebut melansir Reuters 18 Agustus.

"Sangatlah penting bagi Ukraina untuk dapat mempertahankan diri dari agresi Rusia yang sedang berlangsung dan pelanggaran kedaulatannya," lanjutnya.

Menlu Blinken juga mengatakan, persetujuan atas permintaan tersebut akan memungkinkan Ukraina untuk mengambil "keuntungan penuh dari kemampuan barunya, segera setelah gelombang pertama pilot menyelesaikan pelatihan mereka."

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mendukung program pelatihan untuk pilot Ukraina dengan F-16 pada Bulan Mei. Selain pelatihan di Denmark, sebuah pusat pelatihan akan didirikan di Rumania.

Sementara itu juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat pada Hari Rabu mengatakan, Kyiv tidak akan dapat mengoperasikan jet tempur F-16 buatan AS pada musim gugur dan musim dingin mendatang.

Diketahui, para pejabat AS secara pribadi mengatakan jet-jet F-16 tidak akan banyak membantu Ukraina dalam serangan balasan saat ini, tidak akan menjadi pengubah permainan ketika jet-jet tersebut akhirnya tiba, mengingat sistem pertahanan udara Rusia dan sengketa langit di atas Ukraina.