Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, jet tempur F-16 yang akan diterima Ukraina musim panas ini dari Sekutu Barat akan memperkuat pertahanan, tapi jumlah tidak cukup untuk menandingi kekuatan udara Rusia.

Pasukan Rusia merengsek maju di garis depan wilayah timur berbekal keunggulan jumlah pasukan dan persenjataan.

Ukraina sendiri telah memperkuat pertahanannya dengan dukungan pengiriman senjata dari Barat dalam beberapa bulan terakhir, dengan jet tempur F-16 diperkirakan akan segera menyusul.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, Ukraina akan menerima beberapa jet tempur pada musim panas ini dan lebih banyak lagi sebelum akhir tahun. Namun, Ia mengatakan tidak dapat mengungkapkan berapa banyak jet tempur yang akan diterima.

"Jumlahnya tidak akan cukup. Mereka pasti akan memperkuat kami, tetapi apakah akan ada cukup banyak untuk bertarung pada level yang sama dengan angkatan udara Rusia?," kata Presiden Zelensky, melansir Reuters 16 Juli.

"Menurut saya, jumlahnya tidak akan cukup. Kami mengantisipasi jumlah yang lebih besar," lanjut Presiden Zelensky.

Ukraina mengatakan bahwa mereka membutuhkan setidaknya 128 pesawat F-16. Kyiv juga telah meningkatkan upaya mobilisasinya untuk merekrut lebih banyak warga sipil ke dalam angkatan bersenjata.

Presiden Zelensky mengatakan, militer telah memberitahunya bahwa "semuanya berjalan sesuai rencana", tetapi ada kebutuhan untuk perluasan pelatihan.

"Mengenai fasilitas pelatihan, jumlahnya tidak cukup," katanya. "Saat ini mereka sedang diperbesar."

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan, gelombang pertama jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat sudah ditransfer ke Ukraina dari Denmark dan Belanda, segera mengangkasa pada musim panas ini.

Berbicara dalam sebuah acara di sela-sela pertemuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Washington D.C, Blinken mengatakan paket yang kuat untuk Ukraina akan diluncurkan dalam beberapa hari ke depan, akan membangun jembatan yang jelas dan kuat bagi keanggotaan Ukraina di NATO.

"Saya juga senang mengumumkan bahwa saat kita berbicara, transfer jet F-16 sedang berlangsung, datang dari Denmark, datang dari Belanda," kata Menlu Blinken.

"Dan jet-jet itu akan terbang di langit Ukraina musim panas ini untuk memastikan bahwa Ukraina dapat terus mempertahankan diri secara efektif terhadap agresi Rusia," sambungnya.

Memperkuat pertahanan udara sangat penting bagi Ukraina saat melawan invasi Rusia. Sebab, Moskow kembali melancarkan serangan udara terhadap jaringan listrik nasional Ukraina pada musim semi, yang menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran.

Pekan lalu, Penasihat Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan memastikan, jet-jet tempur yang ditransfer Sekutu Barat akan berpangkalan di wilayah Ukraina.

"F-16 akan berbasis di Ukraina," katanya, melansir TASS.

Kendati demikian, ia tidak memebrikan rincian ketika ditanya apakah F-16 yang dimiliki Ukraina akan lepas landas dari pangkalan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) saat akan beroperasi menghadapi Rusia di medan perang.

Selain itu, Sullivan juga menolak untuk mengatakan berapa banyak jet tempur yang akan ditransfer ke Kyiv secara total dan kapan tepatnya akan memulai misi tempur.

"Itu adalah hal-hal yang tidak bisa saya sampaikan karena alasan operasional. Apa yang kami katakan adalah bahwa transfer sedang berlangsung, dan bahwa pilot Ukraina akan beroperasi di medan tempur musim panas ini dengan F-16," katanya.