JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta warga Amerika agar menurunkan suhu politik, mengingat mereka adalah bertetangga usai penembakan terhadap Donald Trump, saat Ia berbicara dari Ruang Oval Gedung Putih pada Hari Minggu.
Penembakan calon presiden dari Partai Republik Trump saat berkampanye di Pennsylvania pada Hari Sabtu "menyerukan kita semua untuk mundur selangkah," kata Presiden Biden, melansir Reuters 15 Juli.
"Kita tidak bisa membiarkan kekerasan ini menjadi hal yang biasa. Retorika politik di negara ini telah menjadi sangat panas. Sudah waktunya untuk menenangkannya. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melakukan ini," serunya.
“Di Amerika, kita menyelesaikan perbedaan kita di kotak suara. Nah, begitulah cara kita melakukannya. Di kotak suara. Bukan dengan peluru," kata Presiden Biden dalam pidato yang berdurasi sekitar tujuh menit, dan disiarkan langsung oleh jaringan berita utama dan Fox News.
Ini adalah penggunaan ketiga Presiden Biden di Ruang Oval untuk mengomentari isu-isu yang sangat penting bagi rakyat Amerika sejak ia berkuasa pada tahun 2021. Kali ini, kurang dari empat bulan lagi sebelum pemilihan umum pada tanggal 5 November, saat masa depan politiknya diragukan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Biden membahas beberapa contoh kekerasan politik di AS dalam beberapa tahun terakhir, termasuk penyerangan pada tanggal 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS oleh para loyalis Trump dan cedera akibat pukulan palu yang dialami Paul Pelosi, suami dari mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, pada tahun 2022.
"Kekerasan tidak pernah menjadi jawaban," tegas Presiden Biden.
Diketahui, empat Presiden AS telah dibunuh dan beberapa lolos dari upaya pembunuhan. Beberapa kandidat presiden telah ditembak, beberapa di antaranya meninggal.
Terpisah, pejabat Gedung Putih berharap upaya penembakan Trump dapat meredakan tekanan pada Presiden Biden untuk mundur dengan mendorong Demokrat untuk mendukungnya.
"Malam ini saya meminta setiap warga Amerika untuk berkomitmen kembali," ajak Presiden Biden.
"Kebencian tidak boleh memiliki tempat berlindung yang aman," serunya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Presiden Biden mengutuk penembakan terhadap Trump, mendoakan pesaingnya dalam Pilpres AS 2024 itu, menegaskan tidak ada tempat untuk kekerasan di Negeri Paman Sam, dalam unggahan di akun media sosialnya.
Kemarin, Presiden Biden juga mengarahkan Direktur Secret Service Kimberly Cheatle "untuk meninjau semua langkah keamanan, semua langkah keamanan, untuk Konvensi Nasional Partai Republik."
FBI sedang menyelidiki penembakan di kampanye Donald Trump sebagai kemungkinan serangan terorisme domestik dan pembunuhan.