JAKARTA - Israel Defense Forces (IDF) dan Shin Bet mengonfirmasi dalam pertanyaan resmi bersama Hari Minggu, serangan udara ke Jalur Gaza sehari sebelumnya menewaskan Komandan Brigade Khan Younis Hamas Rafa’a Salameh.
IDF mengatakan Salameh adalah "salah satu rekan terdekat" Muhammad Deif, kepala sayap militer kelompok militan Hamas, "merupakan salah satu dalang serangan 7 Oktober.”
Pembunuhannya merupakan "pukulan telak bagi kemampuan militer Hamas," kata IDF, melansir The Times of Israel.
Deif juga berada di lokasi yang menjadi sasaran, meskipun IDF belum menerima konfirmasi akhir bahwa ia tewas dalam serangan itu.
Salameh, menurut IDF, bergabung dengan Hamas pada awal 1990-an, sebelum kemudian ditunjuk untuk memimpin Batalyon al-Qarara Brigade Khan Younis.
IDF mengatakan dia "memainkan peran penting" dalam penculikan prajurit IDF Gilad Shilat pada tahun 2006. Dalam perang tahun 2014, ia dikatakan memimpin "dukungan tempur dan rencana pertahanan" Hamas.
Pada tahun 2016, dia menggantikan Mohammed Sinwar, saudara laki-laki pemimpin Hamas di Gaza Yahya Sinwar, sebagai kepala Brigade Khan Younis, menurut militer.
Selain sejumlah serangan roket ke Israel, dia juga memimpin dua terowongan serangan yang diserang selama perang Mei 2021, tambah IDF.
Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali, operasi militer Israel di Jalur Gaza tidak akan berakhir hingga semua unit bersenjata Hamas disingkirkan sepenuhnya, usai serangan udara yang dilakukan pada Hari Sabtu untuk menarget komandan sayap militer kelompok itu, dikutip dari TASS.
Pernyataan Netanyahu menyangkut operasi tentara Israel di Jalur Gaza, yang bertujuan untuk menyingkirkan kepala sayap militer Hamas, Mohammed Deif.
Kementerian kesehatan di Gaza mengatakan, sedikitnya 90 warga Palestina tewas di zona kemanusiaan yang telah ditentukan di Gaza akibat serangan udara Israel Hari Sabtu.
PM Netanyahu mengatakan masih belum jelas apakah Deif dan komandan Hamas lainnya telah terbunuh dalam serangan tersebut, berjanji untuk terus menargetkan kepemimpinan Hamas, mengatakan lebih banyak tekanan militer pada kelompok itu akan meningkatkan peluang kesepakatan penyanderaan.
BACA JUGA:
"Bagaimanapun, kita akan sampai ke seluruh kepemimpinan Hamas," katanya, seperti dikutip dari Reuters.
Kelompok militan Islam Hamas membantah Deif telah terbunuh, menurut seorang pejabat senior Hamas di Al Jazeera TV.
Hamas sebelumnya mengatakan, klaim Israel telah menargetkan para pemimpin kelompok itu adalah palsu dan ditujukan untuk membenarkan serangan itu, yang merupakan serangan Israel paling mematikan di Gaza dalam beberapa minggu.