Wapres Pence Ingatkan Warga tak Aman Bila AS di Tangan Biden
Wapres AS Mike Pence (Foto: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengatakan pentingnya Presiden Donald Trump terpilih lagi pada Pemilu mendatang. Terpilihnya Trump disebut Pence bisa memastikan penegakan hukum dan ketertiban dan kelangsungan ekonomi.

Melansir Reuters, Kamis 27 Agustus, protes atas penembakan terhadap Jacob Blake, seorang pria kulit hitam di Wisconsin oleh kepolisian tengah memanas. Pence dan anggota Partai Republik lainnya pada konvensi nasional menggambarkan pemilihan antara Trump dan Biden sebagai pilihan untuk terus menegakkan hukum dan ketertiban. 

“Kenyataan yang sulit adalah Anda tidak akan aman jika berada di Amerika-nya Joe Biden,” kata Pence dalam pidatonya yang menutup malam ketiga konvensi.

Polisi di Kenosha, Wisconsin, dilaporkan telah melakukan penembakan kepada seorang pria kulit hitam bernama Jacob Blake. Blake beberapa kali mendapat tembakan dari jarak dekat pada Minggu 23 Agustus, mengakibatkannya mengalami kelumpuhan. Peristiwa tersebut memicu lagi protes terhadap rasisme dan kebrutalan polisi yang muncul di seluruh AS. 

Kemudian pada malam ketiga kerusuhan, sebanyak tiga orang ditembak, dua di antaranya mengalami luka yang fatal. Seorang remaja dilaporkan ditangkap atas tuduhan pembunuhan. Pihak berwenang juga mengatakan dia adalah seorang vigilante.

“Biar saya perjelas, kekerasan harus dihentikan baik di Minneapolis, Portland, atau Kenosha. Terlalu banyak pahlawan yang mati karena mempertahankan kebebasan kita, melihat orang Amerika saling menjatuhkan. Kami akan memiliki hukum dan ketertiban di jalan-jalan negara ini untuk setiap orang Amerika dari setiap ras, keyakinan dan warna kulit,” kata Pence.

Pence juga berusaha membentuk kembali narasi seputar ekonomi. Meskipun tertinggal di belakang Biden dalam jajak pendapat, Trump mendapat nilai lebih tinggi sebagai pelayan ekonomi daripada Biden.

Biden mengatakan dirinya telah berbicara dengan keluarga Blake dan menyerukan diakhirinya kekerasan. Tapi, tidak seperti Trump yang belum secara terbuka mengomentari penembakan yang dilakukan oleh polisi di Kenosha, Biden menyerukan keadilan dan membela hak untuk memprotes.

“Memprotes kebrutalan adalah hak dan mutlak diperlukan, tetapi membakar komunitas bukanlah protes. Itu kekerasan yang tidak perlu," kata Biden dalam video yang diunggah oleh tim kampanyenya.

Sebelumnya, Trump mengatakan dia akan mengirim penegak hukum federal ke Kenosha dengan perjanjian dengan gubernur negara bagian. Sementara Departemen Kehakiman AS mengatakan penyelidikan hak-hak sipil federal telah dibuka untuk penembakan tersebut.

Pengalihan Masalah COVID-19

Partai Demokrat mengatakan fokus Trump terhadap hukum dan ketertiban adalah bentuk pengalihan dari kesalahannya dalam menangani pandemi COVID-19. COVID-19 di AS telah menewaskan lebih dari 178.000 dan merugikan jutaan pekerja. 

Trump juga tengah berjuang memenangkan kembali pemilih dari kelompok perempuan yang tidak menyukai gayanya yang agresif. Selama konvensi, Trump menyajikan pandangan bahwa dia adalah orang yang lembut, namun sering kali terbantah oleh sikap dan kata-katanya sendiri.

Namun penasihat Trump, Kellyanne Conway, memiliki pendapat berbeda. Conway yang mengumumkan bahwa dia akan mundur sebagai penasihat pada akhir bulan, mengatakan Trump telah menempatkan wanita pada posisi yang kuat dan memberinya peran yang berpengaruh.

“Seorang wanita dalam peran kepemimpinan masih bisa terlihat baru. Tidak demikian halnya dengan Presiden Trump. Selama beberapa dekade, dia telah mengangkat wanita ke posisi senior dalam bisnis dan pemerintahan. Dia memercayai dan berkonsultasi dengan kami, menghormati pendapat kami, dan menegaskan bahwa kami sejajar dengan para pria,” kata Conway.

Wakil Trump, Pence merupakan seorang mantan gubernur dan anggota kongres Indiana. Ia juga dikenal sebagai penganut Kristen konservatif, penghubung utama antara Trump dan pemilih dari kelompok evangelis. Kelompok tersebut merupakan yang berpengaruh dari basis politik Partai Republik.