Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan serangan keras terhadap saingannya Joe Biden pada malam keempat dan terakhir Konvensi Nasional Partai Republik. Trump mengatakan kemenangan Biden hanya akan memperburuk rasisme dan pandemi COVID-19.

Berbicara di Gedung Putih, Jumat, 28 Agustus, Trump tak henti-hentinya menggambarkan Biden sebagai ekstremis sayap kiri. Biden digambarkan akan mengantarkan AS ke dalam bahaya dan menjadi warga yang tidak patuh hukum.

"Pemilu ini akan memutuskan apakah kami melindungi orang Amerika yang taat hukum, atau apakah kami memberikan kebebasan kepada para pelaku kekerasan anarkis dan penjahat yang mengancam warga negara kami," kata Trump, dikutip Reuters, Jumat, 28 Agustus.

Pidato yang berlangsung lebih dari satu jam itu disampaikan Trump setelah secara resmi menerima pencalonannya sebagai calon presiden AS dari Partai Republik. Kubu Trump nampaknya memang tengah membangun narasi bahwa hanya Trump dan Pence yang mampu membawa AS menjadi negara aman dan taat hukum.

Sehari sebelum pidato Trump, Mike Pence juga berpidato. Ia menyatakan terpilihnya Trump akan memastikan penegakan hukum dan ketertiban. “Kenyataan yang sulit adalah Anda tidak akan aman jika berada di Amerika-nya Joe Biden,” kata Pence yang menutup malam ketiga konvensi.

Terlepas dari pandemi COVID-19, Trump menyampaikan sambutannya di hadapan lebih dari seribu orang. Ia berdiri di depan kerumunan yang membawa bendera AS dan bersorak dengan teriakan, "Empat tahun lagi!"

Kerumunan, yang duduk di kursi putih, yang hanya terpisah beberapa inci menunjukkan bahwa sedikit orang yang melakukan jaga jarak sosial atau mengenakan masker meski ada rekomendasi dari ahli kesehatan.

Saat mencoba menggambarkan Biden sebagai "radikal kiri," Trump juga mendistorsi posisi kebijakan Partai Demokrat pada masalah lain. Beberapa di antaranya adalah masalah imigrasi, kepemilikan senjata, penegakan hukum, aborsi, dan produksi energi.

"Ketika Donald Trump mengatakan malam ini Anda tidak akan aman berada di Amerika-nya Joe Biden, lihat sekeliling dan tanyakan pada diri Anda: Seberapa aman perasaan Anda berada di Amerika-nya Donald Trump?" kata Biden, membalas serangan Trump lewat akun Twitternya. 

Selama konvensi, Trump dan wakilnya, Mike Pence berjanji mengakhiri kejahatan dan kekerasan yang tengah melanda negara. Konvensi Nasional Partai Republik berlangsung di tengah kerusuhan akibat penembakan terhadap pria kulit hitam bernama Jacob Blake. 

Pandemi COVID-19 mendorong kedua partai politik mengurangi konvensi mereka dan membuat acara sebagian besar bersifat virtual. Namun tim kampanye Trump mengatakan bahwa mereka telah mengambil tindakan pencegahan penularan COVID-19 sesuai standar.