Bagikan:

JAKARTA - Presiden Emmanuel Macron memastikan Prancis akan terus mendukung Ukraina tanpa terlibat konflik langsung dengan Rusia, saat ia berpidato di hadapan personil militer negara itu sebelum Hari Nasional (Bastille Day).

"Kami akan terus mendukung Ukraina dan memenuhi kewajiban kami tanpa mencari eskalasi dan tanpa memasuki keadaan perang dengan Rusia, karena kami tidak pernah berada dalam keadaan perang," ujar Presiden Macron dalam pidato yan disiarkan oleh layanan pers Istana Elysee, dilansir dari TASS 15 Juli.

Menurut Presiden Macron, "keamanan di Eropa dipertaruhkan." Militer Prancis tahu betapa pentingnya keseimbangan kekuatan, jadi kita harus memahami "tekad (kepemimpinan Prancis) untuk tidak membiarkan Rusia memenangkan perang," lanjut Macron.

Lebih lanjut, Presiden Macron menggarisbawahi peran penting militer Prancis dalam melatih tentara dan perwira Ukraina.

"Kami memang akan terus melengkapi Ukraina sehingga mereka dapat mempertahankan diri mereka sendiri selama diperlukan," katanya.

"Berkat dua undang-undang tentang perencanaan pertahanan, kami telah melipatgandakan anggaran pertahanan (untuk periode) hingga tahun 2030. Laju peristiwa yang semakin cepat dan meningkatnya ancaman berarti diperlukan penyesuaian baru. Itulah sebabnya saya meminta Anda untuk terus menganalisis konsekuensi perang yang akan terjadi besok, dan bukan seperti yang kita bayangkan kemarin, dan menyiapkan penyesuaian perencanaan militer untuk tahun 2025," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Macron bulan lalu mengatakan ia tidak akan mengirim tentaranya untuk berperang di Ukraina, tidak akan terlibat perang di wilayah Ukraina.

Ia pun mengatakan siap untuk melanjutkan dialog dengan Presiden Vladimir Putin, meski tidak ada komunikasi di antara keduanya beberapa waktu belakangan.

"Saya akan melanjutkan dialog dengan Vladimir Putin," katanya.

Presiden Putin sebelumnya mengatakan, Moskow siap berinteraksi dengan Paris jika mereka mempunyai keinginan yang sama.