Bagikan:

JAKARTA - Belanda dan Denmark menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina kata PM Mark Rutte, sementara Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bantuan tersebut sangat mendukung pertahanan sekaligus serangan balasan negaranya.

PM Rutte mengatakan, Belanda memiliki 42 pesawat F-16, namun masih terlalu dini untuk mengatakan apakah semua pesawat tersebut akan disumbangkan.

"Hari ini kami dapat mengumumkan bahwa Belanda dan Denmark berkomitmen untuk mentransfer pesawat F-16 ke Ukraina dan Angkatan Udara Ukraina, bekerja sama dengan AS dan sekutu-sekutu lainnya, ujarnya dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Zelensky di pangkalan udara militer Eindhoven, Belanda, melansir Reuters 20 Agustus.

Sementara, Presiden Zelensky yang menyebut kesepakatan itu sebagai perjanjian terobosan, mengatakan jumlah pasti pesawat akan dibahas nanti.

Janji ini merupakan janji nyata pertama F-16 untuk angkatan bersenjata Ukraina, terjadi beberapa hari setelah Amerika Serikat menyetujui kemungkinan pengiriman jet tempur oleh Belanda dan Denmark.

Presiden Zelensky tiba di Belanda pada Hari Minggu dan diperkirakan akan melanjutkan perjalanan ke Denmark pada hari berikutnya.

Terpisah, Kementerian Luar Negeri Denmark juga mengkonfirmasi komitmennya untuk mengirimkan F-16 dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

Presiden Zelensky mengatakan, pesawat-pesawat tersebut akan membantu memperkuat pertahanan udara Ukraina dan membantu serangan baliknya.

"Pesawat dapat mempercepat proses ini," katanya.

"Kami berbicara tentang pertahanan udara, karena kami akan menghadapi musim dingin dan kami memahami lebih dari siapa pun di dunia ini tentang bagaimana rasanya musim dingin tanpa listrik," urainya.

Diketahui, Belanda dan Denmark telah memimpin upaya berbulan-bulan untuk melatih pilot Ukraina menerbangkan F-16, dan pada akhirnya mengirimkan jet tempur itu untuk membantu melawan superioritas udara Rusia, yang pasukannya menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Kendati demikian, PM Rutte mengatakan jet tempur F-16 tidak akan segera dikirim, karena akan membutuhkan waktu untuk melatih pilot Ukraina dengan benar dan untuk mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk penggunaan pesawat.

"Pelatihan militer akan dimulai dalam waktu dekat, dan tentu saja akan membutuhkan waktu untuk mengoperasikan pesawat dengan pilot yang terlatih, tetapi kami akan melakukan segalanya untuk mewujudkannya sesegera mungkin," ungkap PM Rutte.

Terpisah, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov pada Hari Sabtu, pelatihan telah dimulai untuk pilot Ukraina, tetapi akan memakan waktu setidaknya enam bulan dan mungkin lebih lama untuk melatih para insinyur dan mekanik.

Pelatihan akan berlangsung di Denmark dan Rumania, kata para pejabat dari koalisi 11 negara.

Diketahui, Belanda dan Denmark memiliki F-16 yang dapat disumbangkan, seiring dengan proses peralihan burung besi angkatan bersenjata kedua negara ke pesawat tempur F-35 yang lebih baru.