JAKARTA - Lebih dari 45 warga sipil tewas dalam sebuah serangan milisi terhadap sebuah kamp bagi para pengungsi di Provinsi Ituri, Republik Demokratik Kongo, pada Hari Senin, kata misi penjaga perdamaian PBB.
Kelompok Cooperative for the Development of the Congo (CODECO), salah satu dari sekian banyak milisi yang beroperasi di wilayah timur yang dilanda konflik, bertanggung jawab atas pembunuhan di kamp "LALA", kata MONUSCO dalam sebuah pernyataan.
CODECO mengklaim membela kepentingan para petani Lendu, yang telah lama berkonflik dengan para penggembala Hema. Para pejuangnya telah membunuh ratusan warga sipil di Provinsi Ituri dan memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka, menurut PBB.
Lebih dari 45 orang tewas dan sedikitnya 10 orang terluka dalam serangan tersebut, kata MONUSCO, seraya menambahkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan pihak berwenang provinsi untuk memperkuat keamanan di daerah tersebut, seperti dilansir dari Reuters 13 Juni.
Badan pengungsi PBB tersebut mengatakan, para penyerang bersenjata membunuh orang-orang, termasuk wanita dan anak-anak, dengan senjata dan parang. Sedikitnya 12 orang dibakar hidup-hidup setelah tempat penampungan mereka dibakar, tambahnya.
Sementara itu, juru bicara militer Ituri, Jules Ngongo Tshikudi menggambarkan serangan tersebut sebagai "tindakan sabotase" terhadap upaya-upaya untuk memulihkan perdamaian, memastikan investigasi sedang dilakukan.
Terpisah, Jean Richard Lenga, kepala Distrik Bahema Badjere mengatakan, para anggota milisi membantai 46 orang dengan pisau dan senjata api dan membakar yang lainnya di rumah mereka di tengah-tengah kamp.
"Seluruh desa sedang berkabung sekarang," ungkapnya, seraya menambahkan pihak berwenang masih mencari mayat para korban.
Banyak orang telah mengungsi ke kota terdekat, Bule, untuk mencari tempat yang lebih aman, kata Lenga.
Kantor kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan dalam laporan terbarunya, sekitar 70.000 pengungsi tiba di Bule antara tanggal 15 April dan 15 Mei karena kekerasan bersenjata di daerah sekitarnya.
Ituri menampung sekitar 1,7 juta pengungsi internal secara keseluruhan, kata kantor itu.
BACA JUGA:
Sedangkan seorang kepala kelompok hak-hak sipil Charite Banza mengatakan, serangan tersebut terjadi beberapa hari setelah dialog antara kelompok-kelompok bersenjata di Ituri.
"Kami tidak memiliki keamanan di sini, kami mengatakannya setiap hari. Mayat para korban akan dikuburkan di sebuah kuburan massal," ujar Banza.
Diketahui, CODECO telah sering menargetkan kamp-kamp pengungsian. Mereka membunuh sekitar 60 orang di kamp lain di dekat Bule tahun lalu, dalam salah satu pembantaian paling mematikan.