Berbeda dari Grup Wagner, Pasukan Khusus Chechnya Tandatangani Kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia
Pasukan Chechnya di Donbass saat invasi Rusia ke Ukraina. (Wikimedia Commons/Легендарные подразделения от Геннадия Дубового)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Hari Senin, mereka telah menandatangani kontrak dengan kelompok pasukan khusus Chechnya, Batalion Akhmat, sehari setelah kepala tentara bayaran Rusia yang berpengaruh Yevgeny Prigozhin, menolak untuk melakukannya.

Penandatanganan ini dilakukan setelah adanya perintah semua "unit sukarelawan" harus menandatangani kontrak pada 1 Juli, membawa mereka di bawah kendali Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, karena Moskow mencoba untuk menegaskan kontrolnya atas tentara swasta yang bertempur atas namanya di Ukraina.

Sebagai imbalannya, para pejuang sukarelawan akan mendapatkan keuntungan dan perlindungan yang sama dengan pasukan reguler, termasuk dukungan untuk mereka dan keluarga, jika mereka terluka atau terbunuh.

Kontrak yang ditandatangani oleh kementerian Pertahanan pada hari Senin adalah dengan kelompok paramiliter Batalion Akhmat yang sering disebut sebagai tentara pribadi Ramzan Kadyrov, pemimpin wilayah Chechnya di Rusia.

Tidak seperti Prigozhin, Kadyrov baru-baru ini menahan diri untuk tidak mengkritik Kementerian Pertahanan. Anggota dari kedua kelompok ini telah berdebat secara terbuka, dengan salah satu sekutu dekat Kadyrov pada Hari Kamis menyebut Prigozhin sebagai blogger yang selalu berteriak tentang masalah.

Komandan Akhmat, Apty Alaudinov, yang ikut serta dalam penandatanganan kontrak mengatakan, unit tersebut telah "mempersiapkan dan mengirim puluhan ribu relawan" ke Ukraina dalam 15 bulan terakhir.

Moskow mengatakan pada Hari Jumat, pasukan Akhmat melancarkan serangan di dekat kota Maryinka, di wilayah timur Ukraina, Donetsk.

"Saya pikir ini adalah hal yang sangat baik," kata Alaudinov seperti dikutip oleh situs web Kementerian Pertahanan setelah menandatangani kesepakatan tersebut, melansir Reuters 12 Juni.

Sementara itu, Wakil Kepala Staf Umum Rusia Kolonel Jenderal Alexei Rostislavovich Kim mengatakan, setelah menandatangani perjanjian dengan Chechnya bahwa ia berharap unit-unit sukarelawan lainnya akan mengikutinya.

Diketahui, bos Grup Wagner Prigozhin mengobarkan perseteruan dengan Kementerian Pertahanan, menuduh kementerian tersebut gagal menyediakan pasokan amunisi yang memadai untuk tentara bayarannya di Ukraina. Ia mengatakan pada Hari Minggu, dirinya akan menolak untuk menandatangani kontrak semacam itu.

Prigozhin mengatakan, Wagner sepenuhnya tunduk pada kepentingan Rusia. Tetapi, struktur komandonya yang sangat efisien akan rusak dengan melapor ke Shoigu.

"Shoigu tidak dapat mengelola formasi militer dengan baik," kata Prigozhin, menambahkan bahwa Wagner mengoordinasikan tindakannya di Ukraina dengan Jenderal Sergei Surovikin, yang dijuluki "Jenderal Armageddon" oleh media Rusia.