Bagikan:

JAKARTA - Sebuah sistem deteksi dini yang didukung oleh investasi miliaran poundsterling akan membantu melindungi Inggris dari pandemi di masa depan.

Radar biothreats akan memperingatkan tentang risiko dari penyakit yang berkembang dan senjata biologis, kata Wakil Perdana Menteri Oliver Dowden pada Hari Senin.

Sejak COVID-19 pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, pada tahun 2019, virus ini telah menewaskan lebih dari 6,9 juta orang dan ada sekitar 767 juta kasus.

Sistem baru ini akan menyatukan data dari seluruh pemerintah dan sumber tepercaya, untuk memberikan gambaran yang komprehensif kepada para ilmuwan dan pemimpin politik tentang ancaman biologis atau krisis yang sedang berkembang.

Ini adalah bagian dari strategi keamanan biologis baru pemerintah yang didukung oleh investasi sebesar 1,5 miliar poundsterling (Rp28.053.075.000.000) setiap tahun.

"COVID merupakan tantangan masa damai terbesar dalam satu abad dan kita harus rajin mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman di masa depan dalam skala seperti ini," kata Dowden, melansir The National News 12 Juni.

"Rencana ini dan investasi kami sebesar 1,5 miliar poundsterling per tahun, menempatkan kami pada posisi yang kuat untuk mengalahkan ancaman biologis di masa depan - mulai dari penyakit hingga senjata biologis dan resistensi antimikroba," jelasnya.

"Ini adalah pendekatan yang kuat dan ambisius - pendekatan yang memanfaatkan kecerdikan para peneliti dan ilmuwan Inggris serta mengerahkan kemampuan manajemen krisis kelas dunia kami untuk melindungi rakyat Inggris," tandas Dowden.

Strategi keamanan biologis bertujuan untuk menggunakan pelajaran dari COVID-19 untuk memahami, mendeteksi, mencegah, atau merespons ancaman biologis termasuk pandemi baru dan senjata biologis.

Kepala penasihat ilmiah pemerintah Prof. Dame Angela McLean mengatakan: "Pandemi Covid-19 menunjukkan betapa pentingnya memiliki rencana yang koheren untuk melindungi Inggris dari berbagai risiko biologis yang semakin kompleks dan membangun kekuatan Inggris dalam penelitian dan pengembangan vaksin serta ilmu hayati".

"Strategi keamanan biologis yang baru akan memberikan kontribusi penting bagi kesiapsiagaan kita," tandasnya.