Universitas Oxford Bangun Pusat Studi Pandemi Senilai Rp10,1 Triliun
Ilustrasi penelitian. (National Cancer Institute/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Universitas Oxford, Inggris berencana untuk meluncurkan pusat studi sains guna mengantisipasi pandemi di masa depan. Pembangunan pusat studi ini berkaca dari pandemi COVID-19. 

Pusat Studi Pandemi ini nanti rencananya terdiri dari institut utama, yang akan menyatukan pengetahuan interdisipliner dari akademisi, industri dan badan kesehatan masyarakat.

Pandemi virus corona memberikan pelajaran, perlunya pendekatan dan penanganan, sekaligus antisipasi yang lebih kolaboratif dan kesiapsiagaan mengantisipasi terjadinya pandemi. 

Universitas Oxford mengatakan, mengatakan misi pusat studi itu untuk memastikan dunia lebih siap untuk menciptakan solusi berbasis ilmu pengetahuan global dan adil, untuk mempersiapkan, mengidentifikasi dan melawan ancaman pandemi di masa depan.

Nantinya, pusat studi ini akan mampu mengumpulkan data real time tentang patogen dan pasien, serta membuat informasi ini dapat diakses secara global.

Selain itu, pusat studi ini nantinya akan menerjemahkan penelitian ke dalam solusi dunia nyata melalui alat digital, diagnostik, perawatan dan vaksin

ilustrasi penelitian
Ilustrasi penelitian. (ThisisEngineering RAEng/Unsplash)

Untuk mewujudkan pusat studi ini, pihak universitas berencana mengumpulkan 500 juta poundsterling atau sekitar Rp10.147.965.740.000 yang berasal dari filantropis, pemerintah dan perusahaan global.

Profesor Kedokteran Universitas Oxford Sir John Bell mengatakan, Pusat Studi Pandemi akan secara 'unik' menangani ancaman dari penyakit menular yang muncul.

"Virus lain yang sangat patogen membawa kematian 35 hingga 50 persen. Bayangkan jika kita mengalami pandemi di mana satu dari tiga orang yang terinfeksi meninggal. Dengan berinvestasi dalam ilmu pengetahuan yang sehat sekarang, kami dapat membantu menjaga ketahanan, stabilitas ekonomi global, dan keamanan kesehatan untuk generasi yang akan datang," kata Prof Bell melansir The National News, Jumat 28 Mei.

"Kami siap untuk mengambil visi kami untuk membangun di atas fondasi ini, guna memastikan masyarakat lebih siap dan gesit dalam menanggapi ancaman di masa depan," sambungnya.

Sementara itu Wakil Rektor Universitas Oxford Louise Richardson mengatakan, pandemi virus corona telah menunjukkan kontribusi unik universitas riset seperti Oxford untuk kesiapsiagaan pandemi.

"Kami sedang mengembangkan penelitian medis selama puluhan tahun tentang penyakit menular dan ilmu data. Kami memiliki kemitraan internasional yang terjalin lama dan kami memiliki kemampuan untuk bertindak dan beradaptasi dengan cepat," paparnya.

"Ketika diselaraskan dengan industri dan dengan badan kesehatan masyarakat, kami dapat memastikan bahwa dunia tidak pernah tidak siap lagi," pungkasnya.