Bos Tentara Bayaran Rusia Tidak Yakin Kelanjutan Anak Buahnya di Perang Ukraina, Karena Selisih dengan Kementerian Pertahanan?
Tentara bayaran Grup Wagner. (Sumber: ssu.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, mengatakan pada Hari Selasa, ia "tidak yakin" apakah anak buahnya akan terus bertempur di Ukraina, di tengah-tengah kebuntuan yang pahit dengan Kementerian Pertahanan setelah berhasil merebut Kota Bakhmut.

Tidak jelas seberapa serius Yevgeny Prigozhin, karena para pejuangnya telah membuktikan diri mereka sebagai salah satu unsur Rusia yang paling efektif di Ukraina meski menderita kerugian besar, sementara upaya apa pun yang dilakukannya untuk melepaskan diri dari perang dapat dilihat sebagai pengkhianatan oleh para pejabat di Moskow.

"Mengenai pekerjaan lebih lanjut dari perusahaan militer swasta Wagner di Ukraina, saya tidak yakin bahwa kami akan bekerja secara khusus di Ukraina," kata Prigozhin menjawab pertanyaan media Denmark, dikutip dari Reuters 14 Juni.

Diketahui, sebelumnya para anggota Wagner juga telah bertempur di Afrika dan Timur Tengah, di mana mereka masih memiliki beberapa kontrak.

Setelah memelopori pertempuran berbulan-bulan untuk merebut kota timur Bakhmut yang menewaskan puluhan ribu orang, Prigozhin bulan lalu menarik pasukannya untuk beristirahat dan menata kembali kekuatannya.

Prigozhin diketahui telah lama berselisih dengan Kementerian Pertahanan terkait ucapannya, mulai dari kepemimpinan dan taktik yang buruk hingga kekurangan amunisi.

Akhir pekan lalu, Kementerian Pertahanan mengatakan, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, seseorang yang telah berulang kali dijelek-jelekkan oleh Prigozhin, telah menandatangani sebuah perintah yang menyatakan unit militer sukarelawan harus menandatangani kontrak dengan kementerian sebelum tanggal 1 Juli.

Ia menyebut keputusan itu sebagai langkah menuju integrasi yang lebih besar, yang dirancang untuk meningkatkan potensi tempur dan efektivitas kelompok-kelompok semacam itu di dalam tentara reguler dan berbicara tentang "pendekatan terpadu" untuk tugas-tugas militer.

Prigozhin dengan cepat mengatakan Wagner tidak akan menandatangani kontrak apa pun dengan kementerian tersebut, meskipun dikatakan bahwa kontrak semacam itu akan memberikan "status hukum yang diperlukan" kepada kelompok-kelompok sukarelawan untuk beroperasi.

Pihak kementerian belum menanggapi permintaan komentar atas penolakan Prigozhin untuk mendaftar. Mereka juga belum mengomentari secara terbuka kritik pedas terhadap kinerjanya.

Terpisah, saluran TV Zvezda milik Kementerian Pertahanan pada Hari Selasa menyiarkan sebuah laporan yang mengatakan, tiga brigade sukarelawan yang tidak disebutkan namanya dan empat unit sukarelawan telah menandatangani kontrak dengan kementerian.

Letnan Jenderal Vladimir Alekseyev mengatakan setelah upacara penandatanganan, ia yakin kelompok-kelompok sukarelawan lainnya akan menandatangani kontrak yang sama dalam minggu depan.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan mengatakan pada Hari Senin, mereka juga telah menandatangani kontrak dengan Batalion Akhmat dari pasukan khusus Chechnya, yang sering disebut sebagai pasukan pribadi Ramzan Kadyrov, pemimpin wilayah Chechnya di Rusia.