JAKARTA - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan, sekitar 3.000 pejuangnya siap berperang di Ukraina, sebagai bagian dari unit baru Kementerian Pertahanan Rusia dan pasukan Garda Nasional Rusia.
Bagi Kadyrov, yang sering menggambarkan dirinya sebagai "prajurit" Presiden Vladimir Putin dan sering mengkritik kinerja Rusia dalam konflik tersebut, perang di Ukraina adalah benteng melawan agresi Barat.
"Mereka (para pejuang) dilengkapi peralatan terbaik dan senjata modern," kata Kadyrov melalui aplikasi pesan Telegram, melansir Reuters 28 November.
"Selain itu, para pejuang sangat agresif dan sangat termotivasi untuk mencapai hasil," tandasnya.
Sebelumnya, Kadyrov mengatakan pada Bulan Mei, Chechnya yang merupakan bagian dari republik federal Rusia, telah mengirimkan lebih dari 26.000 pejuang ke Ukraina sejak awal perang, termasuk 12.000 sukarelawan dan pada saat itu 7.000 di antaranya aktif berperang.
Klaim Kadyrov tidak dapat diverifikasi secara independen dan perkiraan jumlah pejuang Chechnya yang dikerahkan ke Ukraina bervariasi.
Ada juga beberapa formasi bersenjata Chechnya yang bertempur di pihak Ukraina, dalam perang yang dimulai dengan agresi besar-besaran Rusia di Ukraina 21 bulan lalu.
BACA JUGA:
Pada Bulan November tahun lalu, Kadyrov mengatakan sekelompok besar mantan tentara bayaran Wagner Rusia, yang memainkan peran penting dalam beberapa pertempuran paling sengit di Ukraina, sebelum berantakan setelah pemberontakan setengah hati terhadap Kementerian Pertahanan Rusia, juga telah memulai pelatihan bersama dengan pasukan khusus dari Chechnya.