JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan hanya dia yang akan mencegah berdirinya negara Palestina di Gaza, saat dilaporkan menemui setidaknya 10 anggota parlemen dari Partai Likud selama seminggu terakhir, upaya untuk memastikan dukungan mereka saat popularitas partai penguasa terus menurun sejak perang.
"Saya adalah satu-satunya orang yang akan mencegah berdirinya sebuah negara Palestina di Gaza dan (Tepi Barat) setelah perang," penyiar publik Kan mengutip pernyataan PM Netanyahu kepada para anggota parlemen, seperti melansir The Times of Israel 28 November.
Sikap ini berbenturan langsung dengan kebijakan sekutu utama Israel, Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden, yang telah berusaha menghidupkan kembali pembicaraan mengenai solusi dua negara untuk mempertahankan dukungan dunia Arab, seiring dengan tawaran dukungan penuh terhadap Israel.
PM Netanyahu dilaporkan juga mengatakan kepada anggota parlemen Likud, bahwa Pemerintahan Biden tidak ingin Israel melancarkan serangan darat di Gaza dan tidak ingin IDF memasuki Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, di mana pusat komando Hamas berada di bawahnya.
PM Netanyahu dilaporkan membanggakan diri karena telah menentang keinginan AS dalam kedua kasus tersebut.
Dua pejabat AS yang berbicara dengan The Times of Israel tidak memberikan indikasi, Negeri Paman Sam menentang operasi Israel di Gaza, seperti yang dikatakan oleh Netanyahu.
Sebaliknya, Washington mendorong IDF untuk memastikan perlindungan warga sipil, kata kedua pejabat itu, dengan mencatat mereka pada prinsipnya mendukung perluasan operasi darat ke Gaza selatan, selama warga sipil tetap dilindungi.
"Saya telah mengenal (Presiden AS Joe) Biden selama lebih dari 40 tahun, dan tahu bagaimana berbicara kepada publik Amerika," Kan mengutip PM Netanyahu yang mengatakan kepada para politisi Likud dalam pertemuan-pertemuan individu.
BACA JUGA:
Diketahui, menurut jajak pendapat Pew Research Center pada Bulan Agustus, 42 persen orang Amerika mengatakan mereka tidak percaya pada Netanyahu, 32 persen mengatakan mereka percaya padanya dan 26 persen orang Amerika mengatakan mereka belum pernah mendengar tentang perdana menteri Israel tersebut.
Salah satu anggota parlemen dari Partai Likud yang ditemuinya adalah David Bitan, yang mendesak perdana menteri untuk menghindari pernyataan-pernyataan bombastis yang kembali menghantuinya.