JAKARTA - Otoritas Israel dan kelompok militan Palestina Hamas menyuarakan kekhawatirannya mengenai daftar sandera dan tahanan yang akan dilepaskan kedua belah pihak pada Hari Senin, hari terakhir jeda pertempuran yang disepakati, kata seorang pejabat yang mengetahui masalah tersebut.
Berbicara dengan anonim, pejabat tersebut mengatakan Qatar sebagai mediator, berusaha menjalin komunikasi dengan Israel dan Hamas untuk menyelesaikan masalah tersebut dan mencegah penundaan.
Hamas mengatakan pihaknya ingin memperpanjang gencatan senjata. Sementara, Israel sebelumnya telah menawarkan untuk menyetujui satu hari tambahan gencatan senjata untuk setiap tambahan 10 sandera yang dibebaskan, serta untuk membebaskan tiga kali lipat jumlah tahanan Palestina setiap kali dibebaskan.
"Ada sedikit masalah dengan daftar hari ini. Qatar bekerja sama dengan kedua belah pihak untuk menyelesaikannya dan menghindari penundaan," kata pejabat tersebut mengenai masalah tersebut, melansir Reuters 27 November.
Sebelumnya, Israel mengatakan pihaknya telah menerima daftar akhir sandera yang dijadwalkan untuk dibebaskan Hari Senin. Daftar tersebut sedang ditinjau, kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menambahkan pihaknya akan memberikan informasi lebih lanjut jika memungkinkan.
Sejak kesepakatan mulai dilaksanakan pada Hari Jumat, Hamas telah membebaskan 58 sandera, sedangkan jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan Israel telah mencapai 117 orang.
Diberitakan sebelumnya, Hamas mengatakan berniat untuk memperpanjang gencatan senjata, sementara Kabinet Israel telah mengetahui itu dan membahasnya dalam pertemuan Minggu malam waktu setempat.
Terpisah, Presiden AS Joe Biden juga mengutarakan harapannya akan perpanjangan gencatan senjata tersebut. Dikatakannya, kesepakatan yang dicapai antara Israel dan Hamas "distrukturkan sedemikian rupa, sehingga dapat diperluas untuk terus mengembangkan hasil-hasil ini."
BACA JUGA:
"Itulah tujuan kami, menjaga jeda ini lebih lama lagi," tandas Presiden Biden.
Setali tiga uang dengan harapan Qatar dan Mesir yang juga menginginkan perpanjangan jeda peperangan di Gaza.
"Apa yang kami harapkan adalah momentum yang dihasilkan dari pembebasan tersebut dan dari perjanjian empat hari ini, akan memungkinkan kami untuk memperpanjang gencatan senjata lebih dari empat hari, dan oleh karena itu melakukan diskusi yang lebih serius mengenai para sandera lainnya. kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari kepada CNN.