JAKARTA - Serangan bom berpemandu Rusia menewaskan 13 orang dan melukai 113 orang di kota Zaporizhzhia di tenggara Ukraina.
Ledakan itu menyebabkan banyak mayat berjejalan di jalan bersama warga yang terluka. Transportasi umum juga rusak akibat serangan tersebut.
Blok apartemen bertingkat tinggi rusak bersama dengan fasilitas industri dan infrastruktur lainnya, kata kantor kejaksaan Ukraina melalui Telegram.
Dilansir Reuters, Kamis, 9 Januari, puing-puing tersebut menghantam trem dan bus dengan penumpang di dalamnya.
Gubernur regional Ivan Fedorov mengatakan pasukan Rusia menggunakan dua bom berpemandu untuk menyerang daerah permukiman.
Sepuluh dari 60 orang yang dirawat di rumah sakit setelah serangan itu masih dalam kondisi serius.
BACA JUGA:
Menurut Fedorov, layanan medis di kota tersebut menerima jumlah permintaan bantuan terbesar setelah terjadinya serangan sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia pada 24 Februari 2022.
“Tidak ada yang lebih kejam daripada meluncurkan bom udara ke sebuah kota, mengetahui bahwa warga sipil biasa akan menderita,” kata Presiden Volodymyr Zelenskiy di X.
Fedorov mengatakan pasukan Rusia menembaki kota Stepnohirsk, selatan Zaporizhzhia, menewaskan dua orang. Dua warga berhasil ditarik hidup-hidup dari bawah reruntuhan.