JAKARTA - 16 warga sipil terluka, termasuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dalam serangan udara Rusia di Zaporizhzhia.
Gubernur Zaporizhzhia Ivan Fedorov menyebutkan ada tujuh serangan udara Rusia ke kota dan distrik sekitarnya. Serangan merusak 13 gedung apartemen, lembaga pendidikan, mobil, garasi, dan tempat tinggal pribadi.
Tim penyelamat mengevakuasi warga dari beberapa gedung apartemen yang rusak, kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina melalui Telegram dilansir Reuters, Senin, 23 September.
Kementerian mengatakan berdasarkan informasi awal, Rusia menggunakan bom udara berpemandu untuk menyerang Zaporizhzhia.
Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Belum ada pernyataan langsung dari Rusia.
Fedorov mengatakan secara total Rusia melakukan 363 serangan udara dan darat dalam satu hari terakhir terhadap 12 permukiman di wilayah Zaporizhzhia yang lebih luas, di mana kota Zaporizhzhia menjadi pusat administrasinya.
Layanan darurat Ukraina memposting video di halaman Facebook yang menunjukkan tim penyelamat berusaha membersihkan puing-puing dan membuka blokir jalan masuk ke sebuah apartemen dan merawat orang-orang yang terluka pada malam hari di depan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak.
BACA JUGA:
Rusia juga meluncurkan dua rudal udara berpemandu dan empat drone serang yang menargetkan Ukraina semalam, kata angkatan udara Ukraina pada Senin.
Tiga dari drone tersebut ditembak jatuh di wilayah timur laut Sumy, kata angkatan udara melalui Telegram.
Dua rudal dan satu drone “tidak mencapai target karena pertahanan rudal antipesawat aktif dari Angkatan Pertahanan Ukraina”, kata angkatan udara.